KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dampak Pandemi bagi Dunia Pendidikan Benar-benar Luar Biasa

    Dampak Pandemi bagi Dunia Pendidikan Benar-benar Luar Biasa

    BY 16 Des 2022 Dilihat: 203 kali

    Penulis : Agus Siswanto (Member KMO Alineaku)

    Bagi kalangan guru, seperti saya keputusan pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka jelas menjadi angin segar. Ada nada kelegaan saat pemerintah mengumumkan kebijakan ini seiring dengan mulai terkendalinya penyebaran infeksi Covid-19. Kerinduan untuk bertemu lagi dengan para siswa menjadi salah satu penyebab kegembiraan itu.

    Suka tidak suka, pandemi Covid-19 benar-benar menghancurkan semua lini kehidupan. Termasuk di antaranya di bidang pendidikan. Kehancuran ini dirasakan pula oleh sektor pendidikan di belahan bumi lain, tidak hanya di Indonesia. Gegara pandemi, segala hal yang semula diperbolehkan, menjadi hal yang dilarang. Salah satu di antaranya adalah berkumpul. Sebaliknya, hal-hal yang semula dilarang, justru dianjurkan.

    Tepat pada hari pertama penerapan Pembelajaran Tatap Muka, apa yang kami rindukan selama ini terobati. Kesempatan kami bisa bertegur sapa dengan anak-anak, membuat hati kami gembira luar biasa. Demikian pula yang dirasakan anak-anak. Mereka tampak sangat menikmati saat memasuki kembali ruang kelas yang sudah 2 tahun mereka tinggalkan. Termasuk pula bertegur sapa dengan teman-temannya.

    Hari berganti hari, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka pun berjalan dengan lancar. Namun dibalik semua itu, muncul satu kekhawatiran tersendiri di kalangan kami, para guru. Kekhawatiran itu mengarah pada sikap dan perilaku anak-anak saat harus mengikuti pembelajaran. Dalam pandangan kami, terjadi perubahan drastis berkaitan dengan sikap dan perilaku mereka dalam menerima pelajaran.

    Saat pandemi belum terjadi, semua berjalan baik-baik saja. Perilaku anak maupun cara belajar mereka benar-benar sesuai harapan kami. Ada kemauan belajar yang sangat tinggi pada mereka. Selain itu, komunikasi yang lancar di antara kami, membuat semuanya baik-baik saja. Sedikit saja ada masalah, maka segera kami temukan solusinya.

    Saat pandemi berlangsung, semuanya berubah total. Keharusan anak berada di rumah dan sistem pembelajaran daring dengan mengandalkan internet, menjadi awal semua perubahan ini. Kontrol guru terhadap anak tidak lagi semudah dahulu. Komunikasi yang hanya mengandalkan chat dan video, pada kenyataannya tidak dapat menggantikan situasi saat kami bisa berinteraksi langsung.

    Permasalahan menjadi semakin runyam saat sebagian orang tua tidak mampu menjalankan perannya dengan baik. Perlu diketahui, dalam pembelajaran daring, peran orang tua menjadi poin penting. Orang tua seharusnya mendampingi anak selama  pembelajaran berlangsung. Selain itu, orang tua harus mampu memberikan motivasi bagi anak-anak dalam menjalani pembelajaran daring.

    Peran tersebut pada kenyataannya hanya berlangsung pada awal pandemi. Kesibukan orang tua dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi yang juga terdampak, menjadi salah satu penyebabnya. Sebagian orang tua sibuk melakukan berbagai kegiatan untuk menyiasati pandemi.

    Hal lain yang juga turut memperunyam keadaan adalah kemampuan orang tua yang terbatas untuk mendampingi belajar anak. Orang tua yang seharusnya menjadi tempat bertanya, justru tidak mampu berperan maksimal. Kemampuan orang tua yang terbatas, menjadi penyebab utama.

    Indikator dari serangkaian kegagalan ini terlihat nyata saat prose pembelajaran tatap muka berlangsung. Sebagian besar anak tidak bisa lepas dari gawai. Kebiasaan selama 2 tahun memegang gawai sebagai alat untuk pembelajaran, sedikit banyak membuat mereka sangat tergantung pada benda kecil itu. Akibatnya, tangan mereka tidak bisa lepas dari gawai.

    Hal lain yang juga menjadi pokok permasalahan adalah hilangnya motivasi belajar mereka. Sebagian besar anak mengikuti proses belajar mengajar seolah tanpa mempunyai tujuan yang jelas. Seakan mereka hanya sekedar formalitas dalam mengikuti pembelajaran. Mereka tidak mempunyai gambaran jelas akan masa depannya. Maka tidak heran jika mereka tampak tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran.

    Satu lagi yang menjadi pemikiran para guru adalah kemerosotan di bidang etika dan moral. Pandemi membuat mereka menjadi anak-anak yang asosial. Keseharian mereka berkutat dengan gawai, membuat dirinya kehilangan empati dan simpati. Bahkan tidak jarang lahir sifat egois di kalangan mereka. Hal ini semata-mata disebabkan oleh berbagai informasi yang deras mengalir via gawai.

    Bertumpuknya permasalahan ini, pada akhirnya menjadi PR besar bagi para guru atau dunia pendidikan. Sehingga tidak heran jika fokus pembelajaran tatap muka yang saat ini berlangsung, lebih menekankan untuk menggarap nilai dan sikap anak. Sebab jika ranah ini dapat tertata dengan baik, maka ranah kognitif dan psikomotor tinggal mengikuti.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dampak Pandemi bagi Dunia Pendidikan Benar-benar Luar Biasa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021