Standar ganda? Apakah itu?
Kita mulai dari contoh saja dulu ya. Biar langsung ke prakteknya nggak berbelit didefinisi.
Orang tua melarang anaknya bermain ponsel terlalu lama, tetapi mereka sendiri sering sibuk dengan ponsel.
Seseorang mengkritik orang lain karena sering terlambat, tetapi dia sendiri sering tidak tepat waktu.
Ketika orang lain datang terlambat, dianggap tidak disiplin. Tetapi jika diri sendiri terlambat, alasannya karena banyak urusan penting.
Masyarakat menganggap pria yang sering berganti pasangan sebagai hal biasa, tetapi jika wanita melakukan hal yang sama, dianggap buruk. Masih banyak lagi contoh lainnya.
Tanpa disadari kita sering melakukan jenis perilaku yang mirip dengan contoh diatas. Namun, alih alih agar terindikasi tidak melakukan biasanya kita melakukan trik. Trik apa? yaitu mengekstrak kalimat mujarab untuk dijadikan sebuah alasan yang menurutnya masuk akal. Tetapi pada akhirnya terjebak pada perilaku standar ganda yang baru yaitu “Tahu bahwa berbohong itu dosa, tetapi justru melakukannya dengan alasan berbohong karena kebaikan itu nggak apa-apa ko,” Nah Loh…??? Standar ganda lagi, kan?
“Manusia Bumi memang ribet.” Ucapnya dengan sedikit berkilah.
Standar Ganda adalah situasi ketika seseorang menerapkan aturan atau penilaian yang berbeda terhadap dua hal yang seharusnya diperlakukan sama. Dengan kata lain, standar ganda terjadi ketika seseorang bersikap tidak konsisten atau tidak adil dalam menilai sesuatu. Biasanya berdasarkan kepentingan pribadi, bias, atau prasangka.
@gurukadek
Kreator : Kadek Suprapto
Comment Closed: Gawat, Kamu Sering Lakukan Ini!
Sorry, comment are closed for this post.