KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa

    Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa

    BY 07 Jun 2024 Dilihat: 178 kali
    kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa_alineaku

    Desa merupakan bagian wilayah terkecil yang memiliki keanekaragaman sumberdaya alam, kondisi alam, letak geografis. perbedaan budaya sehingga kondisi heterogen di miliki setiap Desa di Indonesia, hal ini banyak ditemukan keunikkan dan perbedaan pandangan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sosial lainnya, tidak terlepas dari pemahaman budaya yang dibawa nenek moyang leluhur turun-temurun dijadikan acuan dalam menjalani suatu rutinitas kegiatan kehidupan atau suatu upacara adat tertentu.

    Kondisi seperti ini merupakan hal yang alamiah terjadi saat ini, banyak hal-hal yang positif yang dapat diambil dari keanekaragaman pemikiran dan perbedaan budaya tersebut, dan tidak juga terlepas dari kekurangan di dalamnya. Namun, dari kelebihan dan kekurangan seyogyanya saling mengisi sehingga ditemukan pandangan atau arah yang bisa menjadi way of life di dalam kehidupan.

    Meskipun kemajuan teknologi berkembang dan sudah merambah di setiap Desa, sebagian Desa masih memegang erat kearifan lokal yang tersemat di lingkungan sekitar, dan tidak menutup kemungkinan transformasi akan terjadi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya peradaban. Hal ini terjadi dikarenakan banyak kalangan muda yang menimba ilmu keluar dari kampung halamannya, belajar sesuatu hal yang baru kemudian setelah kembali ke kampung halamannya transfer ilmu memberikan suatu persepsi yang berbeda berdasarkan apa yang dirasakan dan mereka pelajari saat menimba ilmu di luar kampung halaman, berbagi pengalaman atas apa yang pernah mereka alami saat mengenyam pendidikan dan mendapatkan pengetahuan yang baru.

     Namun, implementasi bagi mereka kalangan masyarakat yang ingin berkontribusi dalam menyalurkan pengetahuan baru tersebut banyak tantangan dan perjuangan, tidak semulus apa yang dibayangkan, banyak hal yang perlu dikondisikan dengan sebaik mungkin, butuh program yang matang dan menggunakan komunikasi yang sederhana yang mudah di pahami oleh Masyarakat Desa. Butuh pendekatan persuasif agar apa yang kita inginkan bisa diterima dan dipahami oleh masyarakat secara masif.

     

    Masyarakat pedesaan sebagian besar belum terbiasa dengan sesuatu yang baru yang berpotensi merubah karakter mereka secara tidak langsung, karena karakter yang dimiliki sudah terbentuk sejak kecil sesuai dengan lingkungan sosial mereka,hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pemahaman budaya, adat istiadat, tetapi juga kebiasaan monoton yang di dapatkan dalam rutinitas harian, butuh proses yang panjang dan kesabaran agar pengetahuan dan pengalaman yang ingin diberikan dapat dipahami dan dirasakan oleh masyarakat.

    Kemiskinan merupakan kondisi yang masih ada di di daerah pedesaan, banyak program bantuan yang diperuntukkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dalam rangka memenuhi kebutuhan primer masyarakat miskin, namun banyak juga tantangan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan di mulai dari penerima manfaat yang tidak tepat sasaran, kesenjangan sosial antar kelompok suatu Desa dan lain sebagainya. Tantangan ini memang harus dihadapi dan butuh kolaborasi dan kerjasama bahkan lintas sektor jika dibutuhkan. Memang dibutuhkan niat yang kuat atau kerjasama yang solid dalam mengatasi kemiskinan di negeri ini, karena masyarakat tidak hanya diberikan bantuan seutuhnya tetapi juga perlu pendidikan dan pendampingan agar mereka dapat keluar dari kemiskinan, sebagai contoh Program Keluarga Harapan, masyarakat dari keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bansos dari program ini  mereka juga diberikan pengetahuan dan pendampingan dari Pendamping sosial PKH, setiap bulan dilakukan pertemuan kelompok dan Family Development session (FDS) yang bertujuan mengajak dan merangkul masyarakat untuk berdiskusi bersama bagaimana merubah mindset dan keluar dari kemiskinan kultural.

    World Bank (2008) membedakan kemiskinan menjadi tiga,yaitu kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, baik pangan,sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan. Sementara kemiskinan relatif (relative poverty) adalah suatu tingkat kemiskinan dalam hubungannya dengan suatu rasio garis kemiskinan absolut atau proporsi distribusi pendapatan (kesejahteraan) yang timpang atau tidak merata. Oscar Lewis menyatakan kemiskinan kultural muncul sebagai akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, yakni malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya. Kemiskinan kultural merupakan efek domino dari belenggu kemiskinan struktural yang
    menghinggap masyarakat terlalu lama, atau secara tidak langsung menunjukkan adanya keterkaitan antara kemiskinan struktural dengan kemiskinan kultural sehingga membuat masyarakat apatis, pasrah, dan berpandangan jika sesuatu yang terjadi adalah takdir
    (Rahmatullah, 2013).

    Dari kategori kemiskinan di atas sebagian pedesaan lebih cenderung  ke arah kemiskinan kultural, maka dibutuhkan kerjasama di lintas sektor tidak hanya program sosial dari pemerintah secara nasional tetapi juga melibatkan program kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa, pemerintah desa juga harus memiliki program untuk masyarakatnya tidak hanya membangun infrastruktur di desa tetapi juga harus membangun sumber daya manusia yang ada di desa. Lewat kegiatan-kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas petani, pelatihan keterampilan menjahit, pelatihan peternakan dan peternakan dan lain sebagainya. dengan kegiatan seperti ini secara tidak langsung dan bertahap masyarakat akan mendapatkan edukasi serta meningkatkan kapasitas mereka dalam memperbaiki perekonomian keluarga lewat keahlian dan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga lewat program pemerintah secara nasional dan di dukung program kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa maka perlahan dan bertahap masalah pengentasan kemiskinan dapat terurai dan menemukan jalan keluar. 

    Kegiatan pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan agar dapat mempengaruhi lingkungan sosial di pedesaan untuk selalu berkarya, meningkatkan kapasitas masyarakat serta membangun mindset untuk meningkatkan perekonomian lewat skill yang didapatkan, lewat kegiatan tersebut Pemerintah Desa juga dapat menjaring masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha mandiri. Melibatkan masyarakat untuk membangun unit usaha yang dibawahi BUM DESA berdasarkan potensi dan kearifan lokal yang ada di desa. baik itu di bidang pertanian, perikanan, maupun Penawaran Jasa.

    Lewat Dana Desa yang diperuntukkan Pemerintah secara nasional ke Desa, Pemerintah Desa juga bisa melaksanakan program pengentasan kemiskinan sesuai kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat sehingga wilayah pedesaan juga mampu berkreatifitas dan keluar dari masalah kemiskinan.

     

     

    Kreator : Dian kurniawan

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021