Desa merupakan bagian wilayah terkecil yang memiliki keanekaragaman sumberdaya alam, kondisi alam, letak geografis. perbedaan budaya sehingga kondisi heterogen di miliki setiap Desa di Indonesia, hal ini banyak ditemukan keunikkan dan perbedaan pandangan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sosial lainnya, tidak terlepas dari pemahaman budaya yang dibawa nenek moyang leluhur turun-temurun dijadikan acuan dalam menjalani suatu rutinitas kegiatan kehidupan atau suatu upacara adat tertentu.
Kondisi seperti ini merupakan hal yang alamiah terjadi saat ini, banyak hal-hal yang positif yang dapat diambil dari keanekaragaman pemikiran dan perbedaan budaya tersebut, dan tidak juga terlepas dari kekurangan di dalamnya. Namun, dari kelebihan dan kekurangan seyogyanya saling mengisi sehingga ditemukan pandangan atau arah yang bisa menjadi way of life di dalam kehidupan.
Meskipun kemajuan teknologi berkembang dan sudah merambah di setiap Desa, sebagian Desa masih memegang erat kearifan lokal yang tersemat di lingkungan sekitar, dan tidak menutup kemungkinan transformasi akan terjadi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya peradaban. Hal ini terjadi dikarenakan banyak kalangan muda yang menimba ilmu keluar dari kampung halamannya, belajar sesuatu hal yang baru kemudian setelah kembali ke kampung halamannya transfer ilmu memberikan suatu persepsi yang berbeda berdasarkan apa yang dirasakan dan mereka pelajari saat menimba ilmu di luar kampung halaman, berbagi pengalaman atas apa yang pernah mereka alami saat mengenyam pendidikan dan mendapatkan pengetahuan yang baru.
Namun, implementasi bagi mereka kalangan masyarakat yang ingin berkontribusi dalam menyalurkan pengetahuan baru tersebut banyak tantangan dan perjuangan, tidak semulus apa yang dibayangkan, banyak hal yang perlu dikondisikan dengan sebaik mungkin, butuh program yang matang dan menggunakan komunikasi yang sederhana yang mudah di pahami oleh Masyarakat Desa. Butuh pendekatan persuasif agar apa yang kita inginkan bisa diterima dan dipahami oleh masyarakat secara masif.
Masyarakat pedesaan sebagian besar belum terbiasa dengan sesuatu yang baru yang berpotensi merubah karakter mereka secara tidak langsung, karena karakter yang dimiliki sudah terbentuk sejak kecil sesuai dengan lingkungan sosial mereka,hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pemahaman budaya, adat istiadat, tetapi juga kebiasaan monoton yang di dapatkan dalam rutinitas harian, butuh proses yang panjang dan kesabaran agar pengetahuan dan pengalaman yang ingin diberikan dapat dipahami dan dirasakan oleh masyarakat.
Kemiskinan merupakan kondisi yang masih ada di di daerah pedesaan, banyak program bantuan yang diperuntukkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dalam rangka memenuhi kebutuhan primer masyarakat miskin, namun banyak juga tantangan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan di mulai dari penerima manfaat yang tidak tepat sasaran, kesenjangan sosial antar kelompok suatu Desa dan lain sebagainya. Tantangan ini memang harus dihadapi dan butuh kolaborasi dan kerjasama bahkan lintas sektor jika dibutuhkan. Memang dibutuhkan niat yang kuat atau kerjasama yang solid dalam mengatasi kemiskinan di negeri ini, karena masyarakat tidak hanya diberikan bantuan seutuhnya tetapi juga perlu pendidikan dan pendampingan agar mereka dapat keluar dari kemiskinan, sebagai contoh Program Keluarga Harapan, masyarakat dari keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bansos dari program ini mereka juga diberikan pengetahuan dan pendampingan dari Pendamping sosial PKH, setiap bulan dilakukan pertemuan kelompok dan Family Development session (FDS) yang bertujuan mengajak dan merangkul masyarakat untuk berdiskusi bersama bagaimana merubah mindset dan keluar dari kemiskinan kultural.
World Bank (2008) membedakan kemiskinan menjadi tiga,yaitu kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, baik pangan,sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan. Sementara kemiskinan relatif (relative poverty) adalah suatu tingkat kemiskinan dalam hubungannya dengan suatu rasio garis kemiskinan absolut atau proporsi distribusi pendapatan (kesejahteraan) yang timpang atau tidak merata. Oscar Lewis menyatakan kemiskinan kultural muncul sebagai akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, yakni malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya. Kemiskinan kultural merupakan efek domino dari belenggu kemiskinan struktural yang
menghinggap masyarakat terlalu lama, atau secara tidak langsung menunjukkan adanya keterkaitan antara kemiskinan struktural dengan kemiskinan kultural sehingga membuat masyarakat apatis, pasrah, dan berpandangan jika sesuatu yang terjadi adalah takdir
(Rahmatullah, 2013).
Dari kategori kemiskinan di atas sebagian pedesaan lebih cenderung ke arah kemiskinan kultural, maka dibutuhkan kerjasama di lintas sektor tidak hanya program sosial dari pemerintah secara nasional tetapi juga melibatkan program kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa, pemerintah desa juga harus memiliki program untuk masyarakatnya tidak hanya membangun infrastruktur di desa tetapi juga harus membangun sumber daya manusia yang ada di desa. Lewat kegiatan-kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas petani, pelatihan keterampilan menjahit, pelatihan peternakan dan peternakan dan lain sebagainya. dengan kegiatan seperti ini secara tidak langsung dan bertahap masyarakat akan mendapatkan edukasi serta meningkatkan kapasitas mereka dalam memperbaiki perekonomian keluarga lewat keahlian dan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga lewat program pemerintah secara nasional dan di dukung program kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa maka perlahan dan bertahap masalah pengentasan kemiskinan dapat terurai dan menemukan jalan keluar.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan agar dapat mempengaruhi lingkungan sosial di pedesaan untuk selalu berkarya, meningkatkan kapasitas masyarakat serta membangun mindset untuk meningkatkan perekonomian lewat skill yang didapatkan, lewat kegiatan tersebut Pemerintah Desa juga dapat menjaring masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha mandiri. Melibatkan masyarakat untuk membangun unit usaha yang dibawahi BUM DESA berdasarkan potensi dan kearifan lokal yang ada di desa. baik itu di bidang pertanian, perikanan, maupun Penawaran Jasa.
Lewat Dana Desa yang diperuntukkan Pemerintah secara nasional ke Desa, Pemerintah Desa juga bisa melaksanakan program pengentasan kemiskinan sesuai kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat sehingga wilayah pedesaan juga mampu berkreatifitas dan keluar dari masalah kemiskinan.
Kreator : Dian kurniawan
Comment Closed: Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa
Sorry, comment are closed for this post.