KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kelelahan Akibat Tidak Ketidakseimbangan Beban Kerja (Bagian 14)

    Kelelahan Akibat Tidak Ketidakseimbangan Beban Kerja (Bagian 14)

    BY 16 Nov 2024 Dilihat: 41 kali
    Ketidaksesuaian Kebijakan K3 Dengan Praktek di Lapangan_alineaku

    Beban Kerja adalah tingkat atau intensitas pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu. Beban kerja bisa berupa kuantitas tugas, kompleksitas pekerjaan, waktu yang dibutuhkan, atau bahkan aspek-aspek fisik dan mental yang dihadapi dalam menjalankan tugas tersebut.

    Secara umum, beban kerja terdiri dari tiga jenis, yaitu:

    1. Beban kerja fisik merupakan melibatkan aktivitas fisik yang memerlukan tenaga, seperti angkat beban atau aktivitas berulang yang mempengaruhi otot dan persendian.
    2. Beban kerja mental melibatkan aktivitas yang memerlukan konsentrasi, daya ingat, dan pengambilan keputusan, seperti pekerjaan administratif atau pekerjaan dengan data yang kompleks.
    3. Beban kerja emosional yang berhubungan dengan tuntutan perasaan dan emosi, misalnya pada profesi yang memerlukan interaksi sosial intensif, seperti tenaga kesehatan atau layanan pelanggan.

    Pemahaman yang baik mengenai beban kerja sangat penting, terutama dalam konteks K3, karena beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, stres, hingga berpotensi menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

    Kelelahan mengakibatkan ketidakseimbangan beban kerja merupakan kondisi fisik dan mental yang muncul ketika seseorang menghadapi tuntutan pekerjaan yang melebihi kapasitasnya untuk melakukan tugas tersebut secara efektif. Ketidakseimbangan beban kerja terjadi ketika beban yang diberikan terlalu berat atau terlalu banyak, tanpa adanya waktu pemulihan yang memadai, sehingga menyebabkan energi, fokus, dan motivasi menurun.

    Efek kelelahan akibat ketidakseimbangan beban kerja meliputi:

    1. Penurunan produktivitas jika seseorang mengalami kelelahan, kemampuan kognitif dan fisiknya menurun, yang berakibat pada menurunnya produktivitas dan kualitas pekerjaan.
    2. Meningkatnya risiko keselamatan berakibat kelelahan mengurangi kewaspadaan dan kemampuan bereaksi terhadap situasi berbahaya, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera di tempat kerja.
    3. Masalah kesehatan jangka panjang dalam hal ini ketidakseimbangan beban kerja yang berkelanjutan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, penyakit jantung, dan gangguan mental seperti stres dan depresi.
    4. Penurunan kepuasan kerja yang berkelanjutan dapat mengurangi kepuasan kerja, meningkatkan tingkat stres, dan pada akhirnya berpotensi menyebabkan terjadi proses keluar-masuknya tenaga kerja suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu (turnover) atau pengunduran diri.

    Untuk mengatasi hal ini, penting untuk melakukan manajemen beban kerja yang efektif, termasuk dengan mengatur jadwal istirahat, memberikan pelatihan keterampilan, dan memastikan bahwa beban kerja disesuaikan dengan kemampuan karyawan.

    Masalah ketidakseimbangan beban kerja yang menyebabkan kelelahan, maka perlu penyelesaian agar tujuan dan sasaran K3 tercapai.

    Ketidakseimbangan beban kerja yang menyebabkan kelelahan dapat berdampak serius pada kesehatan dan keselamatan pekerja, serta produktivitas perusahaan. Untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3 tercapai, langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mengatasi masalah ini:

    1. Lakukan penilaian dan identifikasi beban kerja dengan mengaudit secara menyeluruh untuk mengidentifikasi semua area kerja yang mengalami kelebihan beban atau ketidakseimbangan. Lakukan pula evaluasi apakah tugas dan tanggung jawab pekerja sesuai dengan kapasitas mereka.
    2. Lakukan pengukuran menggunakan alat ukur kinerja untuk menilai beban kerja dan dampaknya terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Ini termasuk pengukuran produktivitas, tingkat kelelahan, dan kepuasan kerja.
    3. Rencanakan untuk penataan beban kerja dengan jadwal kerja yang adil dan seimbang yang memungkinkan pekerja memiliki waktu istirahat yang memadai. Pertimbangkan pengaturan shift yang memberikan waktu istirahat dan menghindari shift malam yang terlalu sering.
    4. Pengaturan untuk pembagian tugas dengan mengalokasikan tugas dan tanggung jawab secara merata di antara tenag kerja untuk mencegah kelebihan beban pada individu tertentu. Gunakan metode seperti rotasi tugas untuk mendistribusikan beban kerja.
    5. Penerapan kebijakan dan prosedur beban kerja dibuat dan terapkan dengan wajar dalam waktu kerja. Pastikan kebijakan ini mencakup pedoman untuk menangani beban kerja yang berlebihan dan cara untuk mengelolanya. Sediakan prosedur bagi tenaga kerja untuk melaporkan masalah terkait beban kerja dan kelelahan. Pastikan bahwa prosedur ini jelas dan mudah diakses.
    6. Berikan pendidikan dan kesadaran pelatihan Manajemen Stres yang terkait mengatasi kelelahan kepada tenaga kerja dan manajer. Edukasi mereka tentang tanda-tanda kelelahan dan bagaimana cara mengelolanya.
    7. Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya keseimbangan kerja dan istirahat untuk kesehatan mental dan fisik. Dorong pekerja untuk mengidentifikasi dan melaporkan tanda-tanda kelelahan.
    8. Miliki sistem yang mendukung pengawasan untuk memastikan bahwa manajer mendukung keseimbangan beban kerja dengan memantau beban kerja tim mereka dan memberikan bantuan jika diperlukan. Manajer harus peka terhadap tanda-tanda kelelahan dan siap untuk menyesuaikan beban kerja jika diperlukan. 
    9. Pengawasan Beban Kerja dengan diimplementasikan sistem tersebut untuk memantau dan mengevaluasi beban kerja secara teratur. Ini termasuk pemantauan jam kerja, volume tugas, dan hasil kerja untuk memastikan beban kerja tetap seimbang.
    10. Fasilitas dan sumber daya fasilitas istirahat disediakan yang memadai untuk memungkinkan tenaga kerja beristirahat dan pulih dari kelelahan. Ini termasuk ruang istirahat yang nyaman dan area untuk relaksasi. 
    11. Pastikan tenaga kerja memiliki alat dan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas mereka dengan efisien tanpa menambah beban kerja yang tidak perlu.
    12. Pertimbangkan untuk menerapkan teknologi atau alat bantu yang dapat membantu mengurangi beban kerja manual atau berulang. Membuat otomatisasi proses tertentu untuk dapat mengurangi tekanan kerja dan risiko kelelahan tersebut.
    13. Gunakan sistem manajemen proyek atau alat manajemen beban kerja untuk memantau distribusi tugas dan mengidentifikasi area di mana penyesuaian diperlukan.
    14. Evaluasi dan Penyesuaian secara berkala beban kerja dan dampaknya terhadap kesejahteraan tenag kerja. Gunakan data dan umpan balik untuk menilai efektivitas kebijakan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
    15. Sesuaikan beban kerja berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik. Ini bisa mencakup redistribusi tugas, perubahan jadwal kerja, atau penambahan sumber daya.
    16. Ciptakan budaya yang menghargai keseimbangan kerja dan mendorong tenaga kerja untuk menjaga kesehatan mereka. Ajak manajer dan pemimpin perusahaan untuk memberi contoh dengan mengelola beban kerja mereka secara efektif.
    17. Berikan penghargaan dan pengakuan kepada tenaga kerja yang berhasil menjaga keseimbangan kerja dan berkontribusi pada lingkungan kerja yang sehat.
    18. Buat rencana tanggap darurat untuk situasi di mana beban kerja yang tinggi tiba-tiba muncul. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk mengelola beban kerja yang meningkat dan mendukung pekerja yang terpengaruh.

    Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat menangani ketidakseimbangan beban kerja dan mengurangi kelelahan, sehingga memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3 tercapai. Mengelola beban kerja secara efektif tidak hanya meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kecelakaan serta absensi di tempat kerja.

     

     

    Kreator : Refdi Madefri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kelelahan Akibat Tidak Ketidakseimbangan Beban Kerja (Bagian 14)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021