Komunikasi mengenai K3 kelemahannya tidak memiliki sistem, akan menghambat penyelesaian tercapainya tujuan dan sasaran K3, Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan informasi K3 tidak tersampaikan dengan jelas dan tidak efektif program-program K3 yang meningkatkan risiko berupa kecelakaan di tempat kerja dan atau penyakit akibat kerja. Dapat juga karena komunikasi yang tidak efektif, tenaga kerja tidak memahami prosedur keselamatan, akan berpotensi insiden. Untuk mengatasi masalah ini, berikut dapat diambil langkah-langkah yang bisa diambil:
- Evaluasi sistem komunikasi yang ada saat Ini dengan mengaudit untuk mengidentifikasi kelemahan komunikasi terkait K3, seperti salurannya, informasi tidak tersampaikan, atau kesenjangan dalam aliran informasi.
- Mengumpulkan umpan balik dari tenaga kerja mengenai komunikasi K3, apakah informasi tidak jelas, tidak mudah mudah diakses, dan memahami manfaatnya.
- Rencanakan komunikasi K3 yang lebih jelas, mencakup tujuan, target audiens, pesan kunci, saluran (frekuensi) komunikasi yang digunakan
- Pastikan semua pesan terkait K3 secara konsisten, sesuai dengan audiens, hindari jargon teknis yang sulit dimengerti dan dipahami oleh tenaga kerja di lapangan.
- Memanfaatkan berbagai saluran komunikasi untuk menyampaikan informasi K3, seperti email, intranet, papan pengumuman, pertemuan rutin, aplikasi mobile, dan video pelatihan. Jika perlu gunakan visualisasi, infografis, dan video untuk menyampaikan informasi K3 yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh tenaga kerja.
- Latih secara khusus bagi manajemen dan supervisor cara berkomunikasi yang efektif tentang K3. Identifikasi departemen yang bertanggung jawab untuk memberikan instruksi keselamatan, memotivasi untuk mematuhi prosedur K3, dan mengkomunikasikan krisis yang disampaikan dan dipahami oleh semua tenaga kerja.
- Gunakan teknologi untuk meningkatkan komunikasi pada sistem informasi terpusat terkait K3 dan dapat mengirimkan notifikasi atau pengingat otomatis serta dapat diakses oleh semua tenaga kerja tentang praktik keselamatan yang harus diikuti atau pelatihan yang akan datang.
- Menciptakan sistem komunikasi yang memungkinkan tenaga kerja untuk memberikan umpan balik atau melaporkan masalah K3 secara langsung, seperti kotak saran, platform online, atau pertemuan terbuka.
- Mengadakan diskusi atau briefing K3 secara rutin di mana tenaga kerja dapat mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, dan berdiskusi mengenai isu-isu keselamatan terbaru.
- Lakukan survei dan kuesioner untuk mengukur pemahaman tenaga kerja tentang K3 dan efektivitas komunikasi yang ada. Survei ini bisa membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Lakukan pula pemantauan dari hasil dari komunikasi K3, seperti perubahan tingkat kepatuhan tenaga kerja, jumlah insiden yang dilaporkan, dan partisipasi dalam pelatihan K3.
- Meluncurkan kampanye keselamatan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran tentang K3, dengan tema dan relevan dengan kondisi operasional saat ini, misalnya “Bulan Keselamatan Kerja” atau “Minggu Penggunaan APD”. Pastikan kampanye tersebut diikuti oleh semua tenaga kerja, dengan materi yang disesuaikan dengan bahasa dan budaya lokal jika perlu.
- Mengembangkan Kebijakan Komunikasi K3 yang mengatur informasi K3 harus disampaikan, siapa yang bertanggung jawab, dan standar yang harus dipenuhi dalam komunikasi tersebut.
- Tetapkan prosedur komunikasi keadaan darurat yang jelas untuk memastikan informasi penting bisa disampaikan dengan cepat dan akurat dalam situasi krisis atau dalam potensi insiden besar tersebut.
- Pastikan manajemen mendukung dan terlibat aktif dalam komunikasi K3 secara rutin menyampaikan pesan keselamatan, baik melalui memo resmi, pertemuan, maupun kunjungan lapangan, dan memberi contoh dengan selalu mengikuti prosedur K3 dan berkomunikasi secara terbuka mengenai pentingnya keselamatan kerja. Ini akan mendorong tenaga kerja untuk lebih mematuhi dan menghargai komunikasi K3.
Kreator : Refdi Madefri
Comment Closed: Kelemahan dalam sistem Komunikasi Mengenai K3 (Bagian 24)
Sorry, comment are closed for this post.