KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kemerdekaan yang Hakiki

    Kemerdekaan yang Hakiki

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 218 kali

    Penulis : Sukri (Member KMO Alineaku)

    (Refleksi HUT RI yang ke 77)

    Hari ini kita baru saja merayakan hut kemerdekaan bangsa kita yang ke-77, Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta 77 tahun yang silam telah memperoklamirkan kemerdekaan bangsa kita, setelah sekian  lama dijajah oleh bangsa penjajah.

    Suatu hal yang patut kita renungkan, bahwa kemerdekaan kita itu bukanlah kita dapati dengan mudah, bukan juga sebagai pemberian atau hadiah dari bangsa penjajah, tapi kemerdekaan bangsa kita itu diraih dengan tetesan darah,  jutaan nyawa gugur, dan berbagai pengorbanan lainnya.

    Di negeri kita yang tercinta ini, telah lahir dan gugur para pejuang yang telah menorehkan tinta darah dalam perjuangannya, mereka berjuang tanpa pamrih, mereka berjuang membebaskan negerinya dari penjajahan, tak pernah terbetik dalam benak mereka akan pangkat dan jabatan, tak pernah terbayang di kepala mereka akan kekuasaan, niat mereka hanya satu, yaitu membebaskan bangsa ini dari penindasan. Yang menjadi dambaan mereka adalah lahirnya sebuah negeri yang rakyatnya hidup aman dan nyaman dalam ridha Allah Swt.

    Maka pada saat ini, di tengah keterpurukan bangsa kita di berbagai bidang, ditambah lagi dengan adanya pandemi yang belum hilang, kita perlu menghadirkan kembali kisah para pejuang bangsa tersebut yang bisa kita jadikan contoh untuk menjalani kehidupan saat ini. Dan bangsa yang maju adalah bangsa yang mau mengambil pelajaran dari para pahlawannya, maka marilah kita senantiasa belajar dari masa lalu, dan jangan pernah mengabaikan sejarah, jika tak ingin harga diri kita dijarah.  

    Salah satu kisah yang bisa kita jadikan teladan  adalah kisah panglima besar Jenderal Sudirman, sebagaimana dikisahkan bahwa pada tanggal 19 Desember 1948 ketika penduduk Yogyakarta sedang menikmati suasana kemerdekaan, tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan pasukan agresor Belanda yang datang menyerang. 

    Singkat cerita  tempat persembunyian Jenderal sudirman dikepung pasukan Belanda, Jenderal Sudirman tahu, ada penghianat yang melaporkannya kepada Belanda, yang anehnya, tentara Belanda tidak percaya bahkan menembak mati penghianat tersebut. Ketika Belanda menyerang markasnya mereka gagal menangkap sang jenderal. 

    Setelah kejadian itu, banyak anak buah sang jenderal yang menanyakan, jimat apa yang dipakainya sehingga tentara Belanda sulit menangkapnya. Sang panglima hanya menyebutkan 3 hal yang yang tidak pernah dia tinggalkan 1. Selalu dalam keadaan berwudhu  2. Selalu shalat 5 waktu di awal waktu dan yang ke 3. Mengabdikan diri bukan untuk pribadi, keluarga, golongan atau partai, tapi untuk bangsa dan Negara. 

    Maka semangat perjuangan dan cerita kepahlawanan seperti  inilah yang saat ini perlu untuk kita lakukan dalam membangun kembali republik ini, terutama dengan mengamalkan 1 dari 3  amalan yang dilakukan oleh jenderal Sudirman tersebut, yaitu Shalat 5 waktu di awal waktu.

    Hari ini sudah 77 tahun kita merdeka, tapi kita hanya baru merdeka dari penjajah yang berbentuk manusia, kita baru merdeka dari segi jasmani tapi kita belum merdeka dari segi rohani, kita masih dijajah oleh hawa nafsu kita yang dipengaruhi oleh Iblis dan syaithon, dan inilah penjajah yang paling berbahaya, sekejam-kejamnya  penjajah yang berbentuk manusia jauh lebih kejam penjajah hawa nafsu.

    Buktinya pada perayaan 17 agustus kemaren, betapa banyak diantara kita yang meninggalkan dan melalaikan sholat, karena sibuk mengadakan bermacam perlombaan, kita gembira dengan kemerdekaan kita tapi kita lupakan sang pemberi kemerdekaan itu yaitu Allah SWT. Kita rayakan 17 Agustus tapi kita lupakan 17 Roka’at yang merupakan kewajiban kita kepada Allah Swt.

    Hari ini, betapa banyak diantara kita yang cuek dan santai saja di rumah, di warung, di sekolah, di kantor dan tempat lainnya, ketika ada panggilan azan dari masjid atau musholla tanpa ada keinginan di hati kita untuk melaksanakan sholat berjama’ah di masjid atau musholla.

    Hari ini, betapa banyak diantara kita yang masih sibuk bekerja, padahal waktu sholat sudah masuk, jama’ah sekalian, saya pernah ketemu dengan seorang tukang butut, dan saya sangat salut kepadanya, yang kerjanya mengumpulkan barang bekas, tapi ketika datang panggilan azan, dia segera melaksanakan sholat, dan apa yang terjadi? Setelah sholat ada jama’ah yang memanggilnya untuk membeli barang bekas yang ada di rumahnya. Subhanallah. Hari ini, betapa banyak diantara kita yang kerja menodos sawit dari pagi sampai sore dengan meninggalkan sholat dzuhur dan ashar, kita lupa siapa yang memberikan kita keselamatan dalam menodos sawit tersebut. Apalah salahnya kita bawakan peralatan sholat, ketika masuk waktu sholat kita tinggalkan kerja kita dulu. Karena tidak ada jaminan pakah kita masih  hidup setelah menodos tersebut.

    Hari ini, betapa banyak diantara kita yang pergi ke laut menangkap ikan dari sore sampai pagi dengan meninggalkan sholat maghrib, isya dan shubuh, kita lupakan siapa yang memberikan kita rezki di laut tersebut. Apalah salahnya kita bawakan peralatan sholat, ketika masuk waktu sholat kita tinggalkan kerja kita dulu. Dan tidak ada jaminan apakah besoknya kita masih bisa kembali dari melaut tersebut.

    Hari ini, betapa banyak di antara kita yang hobi berolahraga, bermain sepak bola dengan meninggalkan sholat ashar dan maghrib, padahal pemain timnas usia 16 kita saja diwajibkan sholat berjama’ah di masjid, jika tidak sholat didenda 100 ribu, jika terlambat didenda 50 ribu, ini aturan ketat yang dibuat oleh pelatihnya Bima Sakti, dan hasilnya Luar biasa.mereka juara 1 piala AFF beberapa waktu yang lalu. 

    Kita patut banyak belajar dari seorang pensiunan polisi berpangkat jenderal bintang 2 yang bernama, Umar Septono S,H. M.H. Beliau bukan seorang ustadz, kiai ataupun ulama,  tapi kalau berbicara masalah sholat, maka baginya sholat adalah panggilan yang tertinggi, yang harus dia lakukan walau sesibuk apapun. 

    Sebagaimana pidatonya yang viral beberapa tahun yang lalu ketika dia menjadi kapolda NTB, yang isi pidatonya lebih kurang berbunyi : kemudian saya mencoba dengan keteladanan-keteladanan mulai dari hablumminaallah, 5 waktu saya di awal waktu, berjamaah di masjid di saf depan sebelah kanan, itu harga mati. Kegiatan apapun sibuknya harus saya hentikan, rapat siapapun yang memimpin saya tinggalkan, dunia saya pertaruhkan pangkat jabatan ini, karena kembali tadi, tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah, itu kata kuncinya dipegang, di kesibukan dunia yang kerja, yang shoping, rapat, kuliah, itu harus dihentikan, karena panggilan paling tinggi hanya satu, Allahu akbar, Allahu akbar, mau panggilan mana lagi yang lebih tinggi. Subhanallah, Ini pidato beliau yang sempat viral beberapa tahun yang lalu. 

    Lihatlah Arab Saudi, rakyatnya sejahtera, kerja santai duitnya banyak, berapa ribu jama’ah umrah tiap hari, berapa juta jama’ah haji setiap tahun, tapi apa yang membuat mereka berbeda dengan kita jama’ah sekalian, begitu azan berkumandang, seluruh mall tutup, kantor-kantor tutup, berhenti langsung kegiatan, itu yang membuat mereka berbeda dengan kita. 

    Hal ini jugalah yang dijadikan motivasi oleh serang pengusaha konstruksi baja di serang Banten, yang bernama Budi Harta Winata,  begitu naik haji, ditengoknya apa yang membuat mereka berhasil hidupnya, jadi rupanya panggilan Allah itu segala-galanya bagi mereka, kerja itu iseng, yang ditunggunya adalah panggilan Allah yaitu azan. pulang dari mekah dibuatnya musholla yang paling besar dan yang paling nyaman di kantornya, tertulis di beberapa tempat di pabriknya slogan yang berbunyi, utamakan sholat dan keselamatan kerja. dikumpulkannya karyawannya, lalu dia berkata, mulai besok 15 menit sebelum azan zuhur & ashar matikan mesin, kita sholat jama’ah, dia datang stafnya ngomong, pak kalau kita matikan mesin,  1 x kita matikan mesin, estimasi kerugian kita, sekitar 25 juta, kalau 2x sehari berarti 50 juta kita rugi perhari, 50 jt x 1 bulan = 1,5 M kerugian perbulan, apa jawaban pimpinannya, itu tak usah kalian pikirkan, karena kita sudah menjalankan apa yang diperintahkan Allah melalui lisan Rasulullah, kalaupun hancur usaha kita ini, paling tidak kita sudah berada di jalan Allah. Ternyata usahanya sekarang semakin maju. karena apa? Karena janji rasululullah siapa yang mengejar akhirat maka kemewahan dunia akan tunduk kepadanya.

    Kalaulah semua pimpinan di negeri ini mulai dari Kapolsek, Kapolres, Kapolda, Kapolri, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, Menteri dan Presiden yang muslim seperti mantan kapolda NTB tadi, kalaulah semua bos perusahaan seperti pengusaha baja di Banten tadi, yang selalu mengutamakan sholat dari yang lainnya, insyaAllah Negara kita ini akan makmur sejahtera, sesuai janji allah dalam surat Ala’raf ayat 96  yang artinya :

    “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.”

    Semoga kita semua akan tetap mendapatkan kemerdekaan yang hakiki dalam hidup kita, yakni kemerdekaan lahir dan bathin, merdeka dari penjajah dan merdeka dari hawa nafsu kita. Aamiin yaa Robbal’alamiin.  


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kemerdekaan yang Hakiki

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021