KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » KENCANGKAN “IKAT PINGGANG “ KEUANGAN KELUARGA

    KENCANGKAN “IKAT PINGGANG “ KEUANGAN KELUARGA

    BY 15 Mar 2023 Dilihat: 58 kali

    Oleh: ApriyantoGiri (Giri Apri)

    Harga BBM naik!. Hmmm banyak orang terhenyak, serasa baru saja kita ditimpa oleh kenaikan harga minyak goreng, eeee sekarang harga BBM. Buat mereka yang pendapatan serabutan, tentu sangat berat sekali. Namun bukan berarti orang gajian dijamin aman, tentunya juga sangat merasakan dampak kenaikan harga BBM. Nunggu naik gajinya juga butuh waktu yang lama.

    Baru awal bulan uang sudah menipis, beban utang tetap tinggi, belanja apa yang diprioritaskan? Pernah mengalami seperti itu? Atau malah sering? rasa-rasanya gaji kita tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan kita, apalagi di masa-masa sekarang ini. 

    Pendapatan kita besar atau kecil tidak akan berpengaruh banyak terhadap cara kita mengelola keuangan. Apalagi jikalau kita bergaji tetap, alias gaji bulanan tetap, naiknya lama sekali, sementara kebutuhan hidup justru cepat sekali naik. 

    Kita juga seringkali dihadapkan kesulitan menyisihkan dana/uang untuk beberapa hal, contohnya: dana darurat, dana pensiun dan sebagainya. Mengapa ini bisa terjadi? bisa jadi karena kita belum tahu atau bahkan tidak tahu cara kita mengelola gaji bulanan dengan baik. Nah pertanyaannya bagaimana mengelola keuangan dimasa sulit saat ini?

    Biasanya kita ini fokusnya hanya pada beban yaitu utang dan pengeluaran rutin rumah tangga. Bahkan kita ini jarang sekali mengubah pola pikir kita, mengubah fokus beban tadi menjadi: di mana dan bagaimana mencari income tambahan buat nutupi beban tadi. Minimal dengan income tambahan akan menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran.

    Mencari dan mendapatkan penghasilan tambahan merupakan langkah yang sangat tepat, agar beban dalam keuangan kita segera teratasi. Namun mencari penghasilan tambahan ini juga tidak gampang. Prinsipnya yang penting bergerak.

    Nah usai terima gaji, kini saatnya kita perinci, apa saja kebutuhan kita? Pastinya semua menggunakan skala prioritas, mana yang penting dan mendesak. Mari kita urai bersama-sama, gak perlu bingung bahkan galau atas gaji yang tak cukup ini. 

    Berapapun besarnya penghasilan(gaji) kita, wajib kita syukuri dulu, karena dari mindset rasa syukur ini, kita akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang kita.

    Berusaha menaikkan pendapatan atau mencari penghasilan tambahan, walaupun itu tidak mudah. Namun manakala kita betul-betul bertekad dan berjuang sekuat tenaga mencari penghasilan tambahan, dapat dipastikan peluang akan segera datang.  Segera ambil peluang yang ada, cocokkan dengan kelebihan dan kelemahan kita. Di dunia on line peluang begitu banyak.

    Kita sering terjebak oleh gaya hidup. Ubah gaya hidup kita, turunkan gaya hidup kita, gaya hidup yang berlebihan inilah yang sering membelenggu diri kita. Sesuatu  yang seharusnya tidak kita beli/tidak kita ikuti, eeee tiba-tiba kita beli/kita ikut-ikutan orang lain yang tidak jelas manfaatnya. Gaya hidup kalau kita paksakan, justru akan menimbulkan beban-beban baru yang lebih berat lagi dalam keuangan kita.

    Mapping cash flow keuangan kita, mapping di sini maksudnya kita akan melihat, mana yang jadi skala prioritas pengeluaran kita? ( ini akan menimbulkan hak dan kewajiban). Biasanya kalau kita habis terima gaji:  pertama kali yang kita keluarkan adalah belanja harian,  ya nggak? Baru kemudian bayar kewajiban (utang), bahkan ada yang masih menunda nunda bayar  kewajiban(utangnya). 

    Nah itu yang perlu kita ubah, begitu kita terima gaji langkah-langkah  cash outnya adalah antara lain: pertama  adalah bayar dulu kewajiban kita terhadap hak Tuhan yaitu sedekah/amal(berbagi pada sesama). Kedua  bayar hak orang lain (beban utang) yang wajib kita angsur. Ketiga hak kita untuk di masa yang akan datang(sebagai investasi). Keempat hak kita untuk operasional harian. 

    Jadi setelah terima gaji dan kemudian di kurangi hak Tuhan, maka sisanya kita sebut penghasilan murni yang siap dioperasionalkan.

    Salah satu pengutamaan dalam operasional adalah kewajiban kita untuk membayar hak orang lain alias bayar utang. Hati-hati untuk perihal utang, di sini salah-salah kita bisa terjerumus, gali lubang tutup lubang. Gunakan utang untuk hal produktif (menghasilkan income) bukan konsumtif, cari pinjaman yang beban bunganya kecil dan fleksibel dalam hal pembayarannya. 

    Dalam hal utang, harus berani bernegosiasi manakala kita mengalami keterlambatan pembayaran kewajiban. Untuk pos utang disini usahakan anggaran yang kita keluarkan  maksimal adalah 30% dari penghasilan murni tadi.

    Jangan lupa pastikan juga masa depan kita juga terjamin. Masa depan merupakan hak kita untuk di masa yang akan datang, artinya pos ini sebagai anggaran yang kita keluarkan untuk investasi misal asuransi,tabungan,logam mulia dan sebagainya. Besar anggaran yang kita keluarkan di pos ini adalah maksimal 20% dari penghasilan murni tadi. Di masa krisis kalau pendapatan belum stabil, pos ini kita stop dulu, anggaran di pos ini bisa kita alihkan ke pos pengeluaran belanja harian. 

    Pos anggaran belanja harian, pos ini bisa kita naikan atau bahkan bisa kita turunkan atau bahkan kalau perlu kencangkan ikat pinggang kita. Di pos ini anggaran kurang lebih 50% dari penghasilan murni. 

    Contoh 

    A

    PENDAPATAN

    Rp 4.000.000

    1

    Zakat/Sedekah/Amal (Minimal 2,5%)

    Rp 100.000


    Pendapatan Bersih

    Rp.3.900.000

    B

    PENGELUARAN

    1.

    Membayar Kewajiban/Utang

    Rp. 1.170.000

    Maksimal 30% dari Pendapatan bersih

    2

    Investasi Masa Depan (hak kita di masa yang akan datang.)

    Rp.  780.000

    Maksimal 20% dari Pendapatan bersih

    3

    Belanja Harian

    Rp. 1.950.000

    Maksimal 50% dari Pendapatan bersih


    Setelah kita mengetahui biaya operasional harian, selanjutnya kita harus membuat skala prioritas belanja, bahkan kalau perlu mengencangkan ikat pinggang

    Belanja yang betul-betul kita butuhkan, bukan sekedar keinginan semata. Sah-sah saja kita ingin beli apa saja. Namun kita perlu menelaah kembali, ada gak pos penganggaran (budgeting) untuk membeli produk tersebut. Apabila tidak ada penganggarannya, maka kita wajib mengurungkan niat untuk membelinya. 

    Di sisi lain guna membantu kesulitan rakyatnya, pemerintah terus berusaha menggelontorkan berbagai bantuan. Bantuan ini bentuknya macam-macam, andaikan dalam bentuk uang, maka seyogyanya anggaran tersebut 50% kita gunakan untuk modal usaha, sisanya 50% untuk nambah pos belanja/konsumsi harian.

    Nah simpel khan, ternyata kita mampu memprogram cash flow dari penghasilan kita. Kita buat memang tidak tersisa sepersenpun. Semua gaji memang betul-betul dikelola/ diprogram, terbagi-bagi menjadi beberapa pos keperluan.

    Namun yang perlu diingat bahwa sebaik apapun perencanan, kuncinya ada di kedispilinan kita, terutama dalam mentaati perencanaan yang sudah kita buat. Demikian ulasan dari saya Selamat mencoba. 

    Bagikan ke

    Comment Closed: KENCANGKAN “IKAT PINGGANG “ KEUANGAN KELUARGA

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021