Siapa yang mempunyai cita-cita dan harapan menjadi seorang pendidik-guru bangsa hendaklah berjalan di relnya dan tidak keluar dari rel yang telah dibentangkan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor:20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa standar nasional Pendidikan yang terdiri dari isi, standar proses, standar pengelolaan, standar penilaian Pendidikan dan standar pembiayaan, keseluruhannya harus ditingkatkan secara berkala dan berencana.
Dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa seorang guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari Pendidikan usia dini, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan formal. Mencerdaskan anak-anak bangsa generasi mendatang, agar segala cita-cita dan harapan bangsa di masa yang akan datang tercapai sesuai dengan harapan Bersama.
Guru adalah sebagai learning agent(agen pembelajaran) yaitu guru berperan sebagai fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi peserta didik. Dalam undang Undang RI nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogic, kompetensi sosial, kompetensi profesional. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, pendidik pembimbing, dan calon guru. Menurut Sudarmanto(2009: 45) kompetensi adalah atribut untuk meletakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik dan unggul, atribut tersebut meliputi keterampilan, pengetahuan, dan keahlian atau karakteristik tertentu. Dari keempat kompetensi tersebut penjelasannya adalah:
A. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan secara personal sebagai diri yang dapat mencerminkan kepribadian seorang dewasa, arif, bijaksana, berwibawa, stabil, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan baik untuk sesama rekan guru ataupun bagi peserta didiknya. Kompetensi kepribadian sendiri dibagi menjadi beberapa bagian, diatanya adalah:
Seorang pendidik harus bertindak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi guru, dan konsisten dalam bertindak.
Seorang pendidik harus menampilkan sifat mandiri dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai teladan bagi siswanya.
Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat, serta menunjukan keterbukaan dalam berpikir dan dalam melakukan tindakan.
Seorang pendidik harus mempunyai perilaku yang memberi pengaruh positif dan disegani oleh peserta didiknya.
Seorang guru harus memiliki akhlak yang mulia dan menjadi teladan bagi siswa-siswanya. Bertindak dan berlaku sesuai dengan norma yang berlaku, beriman dan taqwa, jujur, Ikhlas, suka menolong, dan tidak sombong. Segala sifat yang baik dan keteladanan ada padanya.
Dari kata ‘Guru’ sendiri, ada yang mengatakan digugu dan ditiru, artinya bahwa perilaku yang dilakukan oleh guru akan ditiru dan diikuti oleh siswa-siswanya. Hingga ada kata bijak “guru kencing berdiri-murid kencing berlari”. Perilaku yang ditampilkan oleh guru sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa sebagai murid-muridnya, maka harus selalu dijaga dan waspada dimanapun ia berada harus selalu ingat bahwa ia adalah seorang pendidik bangsa jangan sampai terpeleset dalam tingkah laku. Apabila sudah jatuh karena perilaku, ibarat piring beling pecah porak-poranda berserakan, maka tidak akan dapat untuk disusun kembali untuk diperbaiki. Menjadi contoh lebih utama dan lebih mulia bagi siswa dan murid-murid yang dididiknya.
B. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan potensi peserta didik, dan evaluasi hasil belajar untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh mereka. Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
Seorang guru harus mampu memahami siswa dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar siswa.
Seorang guru harus mampu memahami landasan Pendidikan untuk kepentingan pengajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan. Menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari karakteristik siswa, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai serta menyusun rancangan pembelajaran.
Seorang guru harus mampu menata latar pembelajaran, serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif. Agar siswa yang belajar bersamanya merasa nyaman dan mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memadai sesuai dengan harapan.
Seorang guru harus mampu merancang dan mengevaluasi proses hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan siswa , serta memanfaatkan hasil penilaian siswa untuk memperbaiki program pembelajaran.
Seorang guru harus mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi akademik dan non akademik yang mereka miliki dan dapat dikembangkan semaksimal mungkin.
Guru adalah orang yang setiap hari berhubungan dengan makhluk hidup dan berakal bukan bergaul dan berhubungan dengan benda-benda, maka ia harus belajar psikologi, memiliki kepekaan terhadap peserta didiknya. Dalam urusan mengajar, ia juga harus memiliki segala ilmu pendidikan dan pengajaran yang akan ditularkan atau ia transfer kepada generasi muda yang hidup di masa yang akan datang. Bagaimana anak-anak didiknya dapat hidup di zamannya nanti, bukan dapat hidup di zaman sekarang dan dapat mengarahkan, menumbuhkan dan mengembangkan segala potensi peserta didik. Apabila pendidik tidak memiliki tentang keilmuan mengajar dan memahami peserta didik, apa yang hendak ia berikan, jika dirinya tidak memiliki? Maka perlunya tes, ujian, uji kompetensi bagi guru, agar ia selalu mengingat dan terus belajar tentang keilmuan yang harus ia miliki dan ia kuasai dan kembangkan untuk menjadi seorang pendidik.
C. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan sesama guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, masyarakat, yang berada di lingkungan sekolah. Kompetensi sosial meliputi:
Dalam komunitas sekolah, seorang guru bergaul dengan sesama guru, para peserta didik dan kependidikan, orang tua murid, dan warga lainnya di sekolah seluruh stakeholder sekolah. Guru juga terkadang bergaul dengan sesama guru di luar sekolah, selingkup kabupaten, provinsi, bahkan skup nasional, baik secara langsung offline, maupun secara online di media sosial. Maka etika dan sopan santun harus dijunjung tinggi, karena etika adalah kepribadian seseorang.
Sebelum seseorang keilmuannya dilihat, terlebih dahulu orang akan melihat bagaimana ia bertutur kata, bertegur sapa, dan berbicara dengan yang lain, baik secara langsung ataupun tidak. Etika adalah utama dan pertama kali yang dijunjung tinggi oleh Nabi kekasih Allah tentang etika, seperti sabdanya:”Sesungguhnya aku diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak.” Nabi Muhammad sendiri misi yang pertama yang dibawa ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
D. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional ialah kemampuan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata Pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya. Kompetensi ini meliputi:
Kreator : mila hadi
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Kompetensi Guru
Sorry, comment are closed for this post.