KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kumpulan Cerita Unik

    Kumpulan Cerita Unik

    BY 16 Agu 2024 Dilihat: 81 kali
    Kumpulan Cerita Unik_alineaku

    I. TIDUR DI JALAN AJA

    “Maaak, aku gendong Maaakk, aku capek Maaakk.” Keluh seorang anak yang telah menempuh perjalanan hampir 1 km. Anak balita ini sudah terlatih berjalan kaki setiap hari dalam setiap perjalanan pulang pergi ikut mamanya menuju tempat bekerja. Namun untuk hari ini berbeda dari hari-hari biasanya. Balita cantik berambut kriwul ini mengeluh capek dan minta gendong. 

    “Ayo lah Nak, semangat ya, sudah hampir sampai ini. Ayo Mama gandeng tangannya.” Sahut mamanya sambil mengulurkan tangannya untuk menggandeng putri mungilnya itu. “Tapi Maak, aku capek, kakiku berat Maakk, aku gendong belakang ya maakk!”  rengeknya sambil menyambut uluran tangan mamanya. 

    Perlahan tapi pasti, setapak demi setapak perjalanan tetap ditempuh. Namun tak lama kemudian si gadis kecil yang biasa dipanggil dengan sebutan Si Kriwul ini kembali mengeluh dan berhenti melangkah dengan tiba-tiba. Mamanya pun terperanjat dan menghentikan langkah kakinya sambil menoleh ke arah anak sulungnya itu. 

    Sambil tersenyum mamanya berkata dalam hati: “Kenapa ya kok tumben anak ini rewel dan mengeluh, tidak seperti biasanya. Padahal kondisi badannya sehat. Sejak berangkat tadi tidak ada masalah.” Berhenti sejenak mamanya melamun dan memandang putrinya yang mulai duduk di tengah jalan. Mamanya pun masih mencoba memaksa untuk kembali jalan. Namun Si Kriwul ini tetap bersikukuh tidak mau jalan dan tetap  minta gendong. 

    Tetapi mamanya pun tetap tidak mau menggendong. Akhirnya si Kriwul pun menjawab ajakan mamanya: “Ya udah aku tidur di jalan aja”. Jawabnya dengan yakin sambil langsung merebahkan diri di tengah jalan beraspal. 

    Sejenak mamanya diam membiarkan anaknya tergelethak di tengah jalan. Namun mamanya tak sanggup menahan rasa kasihan kemudian membungkuk dan mengambil Si Kriwul yang memiliki tekad yang kuat tersebut. Dipeluknya dia sambil diciumi. Lalu digendong untuk melanjutkan perjalanan. 

    Sepanjang perjalanan mamanya tak habis pikir, kenapa si kriwul berbeda dengan adat biasanya. Tiba-tiba mamanya teringat seolah menerima bisikan dari Tuhan yang mengingatkan bahwa hari ini adalah hari lahirnya si Kriwul. Diciuminya kembali si Kriwul yang masih balita nan mampu menempuh jalan kaki jarak jauh ini. mamanya pun kemudian minta maaf dan mengajak bercakap-cakap anak semata wayangnya itu. Mamanya terlupa bahwa hari ini adalah bertepatan hari lahirnya Si Kriwul. 

    Sambil melanjutkan obrolan keduanya terus melangkah menuju sebuah mushola terdekat. Mamanya segera menuju tempat wudhu yang diikuti oleh anaknya. Kemudian masuk mushola dengan tetap mengingatkan anaknya supaya masuk mushola mendahulukan kaki kanan. Sambil mengucapkan doa masuk masjid. Kemudian mamanya mengambilkan mukena kecil yang sudah tersedia di almari untuk si Kriwul. Sembari mamanya melaksanakan sholat dhuha, Si Kriwul ikutan-ikutan sholat bergerak sesuai keinginannya.

    Usai sholat dhuha kemudian si Kriwul diberi uang untuk dimasukkan ke dalam kotak infaq sebagai sedekah pada hari lahirnya. Karena sudah dipesan oleh neneknya Si Kriwul bahwa setiap tiba hari lahirnya Si Kriwul diusahakan mengeluarkan sedekah khusus hari kelahiran.  

    Begitulah adat kebiasaan yang baik untuk dilanjutkan yaitu berpuasa pada hari lahirnnya dan bersedekah khusus pada hari lahirnya. Sebagaimana yang sudah dikenal dengan istilah hari Jumat Berkah, dalam adat kebiasaan di keluargaku pun ada Hari Lahir Berkah.

    #######################################

     

    II. SIK AKEH NING SURGO

    Berharap semua gembira dan bahagia, namun kenyataannya justru sebaliknya. Itulah yang dialami oleh Intan bersama  keluarganya yang datang secara berombongan dari Ponorogo. Pagi itu rombongan keluarga Intan hendak piknik ke Kebun Binatang Surabaya. Senyampang liburan sekolah sekaligus sebagai refreshing keluarga. 

    Malam-malam mereka berangkat dari rumah. Berharap sampai di lokasi masih agak pagi. Karena rencananya usai dari Kebun  Binatang Surabaya mereka akan ke Madura supaya melewati Jembatan Suramadu. Begitulah waktu yang diperkirakan tepat adanya. Pagi-pagi mereka sudah sampai di Kebun Binatang Surabaya. 

    Sesampai di Bonbin (singkatan dari Kebun Binatang) mereka segera mengantri beli tiket dan bergiran masuk lokasi. Karena lama mengantri, si Ardan anaknya lelakinya Intan mulai tidak sabar. Tetapi dengan penjelasan dan segala macam hiburan dari mamanya si Ardan bisa bisa dibujuk untuk tenang. 

     

    Merekapun melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki menikmati kebersamaan dan memanjakan mata dengan mengamati segala macam binatang yang terawat bagus di Bonbin. Mereka terus berjalan menyusuri lorong demi lorong di arena berbagai macam jenis binatang. Semakin lama semakin siang dan Ardan pun semakin capek.

    Di tengah ramainya pengunjung si Ardan melampiaskan rasa capeknya dan rasa kesalnya dengan menangis, ngambek, marah-marah, dan bahkan nangis. Segala bujuk rayu keluarganya tidak mempan. Si Ardan terus menangis sambil marah-marah. 

    Dengan bahasa jawanya yang fasih si Ardan teriak-teriak:”Ayo mulih, emoh aku ning kene, poko e yo mulih, mulih saiki, emoh engko aku. Ayo mulih, emoh aku ndilok kewan, aku ra demen kewan, ayo mulih, kewane ning kene ora akeh, kewane sik akeh ning surgo.”   

    Dia tidak peduli dilihat orang lain sesama pengunjung. Terus saja dia marah-marah. Begitu bilang kewane sik akeh ning surgo (hewannya masih banyak di surga) spontan keluarganya tertawa geli campur resah juga karena dengan adanya si Ardan gak nyaman membuat mereka pun tidak tenang menikmati liburannya.

     ###############################

     

     

    Kreator : Endah Suryani, S.Pd AUD

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kumpulan Cerita Unik

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021