KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Likes and Comments: Harga Diri Semu di Era Digital

    Likes and Comments: Harga Diri Semu di Era Digital

    BY 02 Jul 2024 Dilihat: 273 kali
    Likes and Comments Harga Diri Semu di Era Digital_alineaku

    Dikisahkan di kota Bandung yang sudah tidak sejuk lagi, tinggallah seorang remaja bernama Veronica. Ia sangat gemar dengan media sosial dan selalu ingin membagikan setiap momennya kepada pengikutnya. Ia senang mengambil foto selfie di berbagai tempat, memamerkan pakaian baru, dan menunjukkan kegiatannya yang seru.

    Suatu hari, Veronica pergi berlibur ke pantai bersama teman-temannya. Tak henti-hentinya ia mengambil foto selfie dalam berbagai pose, dengan latar belakang pantai yang indah hingga teman-temannya yang mengelilingi. Foto-fotonya pun diunggah ke media sosial dengan caption yang menarik. 

    Veronica senang melihat banyak orang menyukai dan mengomentari fotonya. Ia merasa menjadi manusia populer dan dihargai. Namun, di balik rasa senang itu, ada perasaan cemas dan tidak puas yang selalu menghantuinya. Ia selalu ingin foto-fotonya mendapatkan lebih banyak likes and comments daripada teman-temannya. Obsesinya itu pun semakin menjadi-jadi. Ia rela melakukan apa saja, seperti berfoto di tempat-tempat ekstrim dan berbahaya, membeli barang-barang branded yang mahal, hingga berani berbohong mengenai kehidupannya.

    Kebohongannya pun ia rancang sebaik mungkin agar terlihat sangat nyata hingga pada suatu ketika, Veronica nekat memanjat menara SUTET untuk membuat konten mengenai depresi. Dalam skenario, dia mengisahkan dirinya depresi hingga ingin mengakhiri hidup akibat tertekan oleh aksi bullying teman-temannya di sekolah. 

    Veronica mempersiapkan adegannya dengan sangat baik. Dia membawa tangga portable untuk memanjat. Berbekal SIM baru, ia mengendarai mobil ayahnya, membawanya ke daerah Buah Batu. Di sanalah ia mulai membuat konten. Ia mulai memanjat dan terus naik hingga mencapai ketinggian 50 meter dan nahas. Veronica terpeleset kemudian jatuh bebas. 

    Untungnya, Veronica selamat, tetapi ia mengalami luka serius hingga harus dirawat untuk waktu yang lama. Veronica mengalami cedera kepala, gegar otak hingga pendarahan. Bukan hanya itu, ia juga mengalami cedera saraf tulang belakang yang tak mustahil menyebabkan kelumpuhan. 

    Siaran langsung yang tengah ditonton banyak follower itu sungguh membuat geger seluruh komunitas. Tak terkecuali, teman-teman dekatnya yang masih terluka akibat kecewa mendengar pernyataan bohongnya  mengenai konten aksi bullying itu. Walau demikian, mereka tetap perhatian akan kondisi Veronica, bahkan salah seorang di antara mereka, Maya, menghubungi polisi dengan ponselnya karena dia mengenal lokasi menara itu.

    Entah berapa lama waktu yang sangat mencekam itu berlangsung, hingga sebuah notifikasi portal berita lokal memposting kabar mengenai aksi bunuh diri seorang perempuan muda di sebuah menara SUTET yang tubuhnya baru saja ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 

    Di sebuah rumah sakit besar, tubuh Veronica terbaring menerima penanganan medis dalam ruang operasi selama beberapa jam kemudian dipindahkan ke ruang ICU dengan sejumlah alat bantu melekat pada tubuhnya. Rupanya ia memerlukan rehabilitasi fisik ekstensif yang membutuhkan waktu pemulihan cukup lama berkisar beberapa bulan hingga beberapa tahun.

    Singkat cerita, kejadian itu membuat Veronica merenungkan kembali kehidupannya. Ia tersadar bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh likes and comments di media sosial. Ia juga menyadari bahwa ia telah mengabaikan perhatian orang-orang yang selama ini benar-benar peduli kepadanya. Dia menyesali perilaku  ambisinya demi mengejar popularitas semu.

    Bertahun-tahun berlalu tanpa satu postingan pun terlihat muncul dari akunnya hingga setelah sembuh dari luka, Veronica mulai menggunakan media sosial dengan lebih bijak. Ia lebih selektif dalam membagikan konten dan tidak lagi terobsesi dengan likes and comments. Ia lebih fokus untuk menjalin hubungan yang tulus dengan orang-orang di sekitarnya. Veronica kini benar-benar mampu menikmati momen-momen indah dalam hidup.

     

    Pesan Moral:

     

    Budaya selfie dan pamer di media sosial boleh saja dilakukan, selama tidak berlebihan sebab kebahagiaan hakiki tidak datang dari likes and comments medsos. 

    Gunakanlah media sosial secara bijak. Jaga hubungan interpersonal tulus dengan orang-orang di sekitar Anda. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti kesehatan, keluarga, dan persahabatan. 

    Buatlah seluruh aktifitas Anda, menjadi kegiatan yang membawa manfaat besar bagi orang banyak.

     

     

    Kreator : Adwanthi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Likes and Comments: Harga Diri Semu di Era Digital

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021