KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Mendoan di Curug Gemericik: Kenikmatan yang Hanya Ada di Banyumas

    Mendoan di Curug Gemericik: Kenikmatan yang Hanya Ada di Banyumas

    BY 19 Jan 2025 Dilihat: 120 kali
    Mendoan di Curug Gemericik Kenikmatan yang Hanya Ada di Banyumas_alineaku

    Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti desa di lereng Banyumas. Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah basah, hasil hujan semalam. Fajar menggantungkan ranselnya di bahu, berjalan dengan langkah ringan menuju Curug Gemericik, air terjun tersembunyi yang menjadi salah satu kebanggaan desa.

    Namun, tujuan Fajar bukan hanya curug. Di pinggir jalan menuju curug, ada sebuah warung kecil sederhana yang sudah terkenal di kalangan warga sekitar dan pengunjung. Pemiliknya, Mbok Ratmi, adalah legenda lokal karena mendoannya. Mendoan buatan Mbok Ratmi tidak seperti mendoan lain. Tempe tipis khas Banyumas itu digoreng setengah matang, dibalut tepung berbumbu yang lembut, lalu disajikan panas-panas bersama sambal kecap pedas racikannya.

    “Mau ke curug, Le?” tanya Mbok Ratmi ramah saat Fajar tiba di warungnya.

    “Iya, Mbok. Tapi nggak afdal kalau nggak bawa mendoan Mbok Ratmi,” jawab Fajar sambil terkekeh.

    Mbok Ratmi tertawa kecil sambil menyiapkan mendoan. 

    “Mendoan ini cuma enak kalau di sini. Sudah pernah dicoba bikin di kota, tapi rasanya beda,” katanya sambil menggoreng beberapa potong tempe. 

    Aroma wangi gorengan langsung menguar, bercampur dengan aroma sambal kecap yang baru selesai dibuat.

    Fajar mengangguk setuju. Rasanya, ada kehangatan tersendiri saat makan mendoan buatan Mbok Ratmi di tempat ini, seolah ada cinta dan sentuhan khas Banyumas di setiap gigitannya. Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih, Fajar melanjutkan perjalanannya menuju curug dengan bungkusan daun pisang di tangan.

    Setelah berjalan hampir setengah jam, suara gemericik air semakin jelas terdengar. Curug Gemericik menyambutnya dengan keindahan yang memukau. Aliran air jernih jatuh dari tebing hijau, menciptakan kabut tipis di sekitarnya. Batu-batu besar di pinggir kolam menambah kesan alami yang memanjakan mata.

    Fajar memilih duduk di atas batu besar yang datar, membuka bungkusan daun pisang dengan hati-hati. Aroma mendoan yang gurih langsung menyeruak. Ia mencelupkan mendoan pertama ke dalam sambal kecap. Gigitan pertama membuatnya tersenyum puas. Rasa gurih tempe berpadu dengan manis pedas sambal kecap, menciptakan harmoni rasa yang sempurna.

    Ia teringat kata-kata Mbok Ratmi, “Mendoan ini cuma enak kalau di sini.” 

    Benar adanya. Suasana alam Banyumas yang asri, gemericik air, dan kesejukan udara membuat mendoan ini terasa jauh lebih istimewa dibanding mendoan yang pernah ia makan di tempat lain.

    Sambil menikmati mendoan, Fajar memandangi curug yang terus mengalir tanpa henti. Alam seperti berbicara dalam keheningan, mengajaknya untuk lebih menghargai kesederhanaan. Dalam benaknya, ia berpikir betapa beruntungnya bisa merasakan kebahagiaan sederhana seperti ini—makan mendoan hangat di tengah keindahan curug.

    Ketika mendoan terakhir habis, Fajar membersihkan bungkusannya, memastikan tidak ada sampah yang tertinggal. Sebelum pulang, ia berdiri sejenak, memandang curug sekali lagi.

    “Lain kali, aku harus ajak teman-teman ke sini. Biar mereka tahu, ini surga kecil yang cuma ada di Banyumas,” gumamnya sambil tersenyum puas.

    Dan, begitu langkahnya kembali ke jalan setapak, ia tahu hari itu akan selalu menjadi salah satu kenangan terindahnya.

     

     

    Kreator : Safitri Pramei Hastuti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Mendoan di Curug Gemericik: Kenikmatan yang Hanya Ada di Banyumas

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021