KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menghirup Semesta

    Menghirup Semesta

    BY 20 Agu 2024 Dilihat: 21 kali
    Pendakian melepas kegalauan hati di Rinjani_alineaku

    Aku melalui masa kecil dan remaja dengan tubuh yang tidak selalu sehat seperti layaknya anak-anak seusiaku. Penyakit Asthma yang sering hadir rutin sejak usiaku 5 tahun dan Paraplegia (lumpuh sementara dari pinggang ke bawah) yang harus kualami di usia 13 tahun selama 3 bulan, sempat menjadi kendala yang tidak menyenangkan bagiku menikmati masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa.

     

    Alhamdulillah aku bertumbuhkembang secara mandiri. Aku hidup terpisah dari orangtua/ keluarga selama masa sekolah dan kuliah, demi mendapatkan pendidikan berkualitas. Meskipun kemandirian harus kubangun, namun aku memang tidak terbebas dari kendala dan dampak dari sakitku. Beberapa dampaknya, aku gagap dalam bergerak seperti menari, olahraga tertentu dan kegiatan ekstrim ke alam. Konon kendalanya, motorik kurang sinkron. Hal tersebut berlangsung cukup lama hingga aku menikah dan melahirkan anak-anak. Namun, aku percaya bahwa aku harus mengubah cara hidupku untuk sehat. 

     

    Titik baliknya adalah saat aku mengalami light stroke dan frozen shoulder selama 2 tahun tanpa sebab-sebab penyakit pembawa (darah tinggi, jantung, kolesterol, diabetes dll). Maka dilakukan solusi tuntas untuk kesembuhan secara medis, melalui tindakan dokter ahli. Setelah dinyatakan sehat, aku bertekad melakukan pendakian gunung. Aku ingin mengeksplorasi alam bebas, masuk ke dalam hutan-hutan di pegunungan tinggi. Selain menjaga tetap sehat, juga menguji keseimbangan koordinasi motorik di alam terbuka yang penuh tantangan.

     

    Perjalananku ke puluhan gunung-gunung, ke laut-laut dalam dan hutan-hutan lebat, telah membuat tubuhku bertambah kuat dan tangguh. Jiwaku tenang dan damai. Pemikiranku terbuka dan kreatif. Aku semakin menunduk dan bersyukur takzim ke bumi Allah. Aku menengadah ke langit untuk bersyukur penuh haru serta semakin sabar dalam menjalani kehidupanku dengan bijak.

     

    Di dalam percakapan batinku: “Ya Allah, aku tahu saat ini aku memiliki kendala dan sakit, tapi aku juga tahu aku kuat. Aku akan mengatasi rasa sakit ini. Aku akan memberi diriku waktu untuk sembuh, dan setiap hari akan menjadi langkah kecil menuju kesembuhan. Aku punya kekuatan dalam diri untuk melaluinya.” Aku juga meyakinkan diriku dengan afirmasi positif: “Aku adalah bagian dari energi semesta yang luar biasa ini. Setiap langkah kecil yang kuambil adalah bagian dari keterhubungan dengan semesta yang begitu luas. Setiap waktu, aku akan mengisi diriku dengan energi positif, membuka diri untuk menerima kebaikan dan memancarkan kebaikan tersebut ke dunia. Aku adalah bagian dari keajaiban ini, dan kekuatan semesta ada dalam diriku.”

     

    Ternyata apa yang kulakukan dan ku pilih dalam menyehatkan lahir dan batinku sendiri, di Jepang dikenal dengan sebutan shinrin-yoku (森林浴), yang secara harfiah diterjemahkan “mandi di hutan” atau “relaksasi di hutan”. Aku merasakan dorongan yang tadinya sekedar impulsif ternyata, merupakan pilihan yang tepat. Kesembuhan lahir batin kita, membutuhkan keterhubungan dengan alam. Aku percaya saat makhluk atau insan terhubung dengan alam, maka sebagai makhluk, diriku membuka komunikasi dengan semua yang aku lihat. Karena alam mencerminkan kita dan kita belajar tentang diri kita. Memunculkan pernyataan perasaan seperti: “aku hanya ingin menikmati saat ini.” 

     

    Konon, shinrin-yoku (森林浴), adalah praktik orang Jepang untuk “memandikan” jiwa dan raganya di tengah alam, dengan tujuan menerima manfaat terapeutik. Memang benar, saat berada di puncak gunung, rasanya penyakitku tak akan menemukanku. Analoginya: “bila depresi akan masa depan, kita hanya akan merampas yang indah yang kita rasakan saat ini”. Latihan shinrin-yoku (森林浴), sangat sederhana: aku meluangkan beberapa waktu atau hari dari kesibukanku, untuk pergi ke daerah berhutan lebat, dan aku membiarkan jiwa dan raga merasakan keagungan alam, yang kemudian membuat batinku lebih damai.

     

    Mengutip secara bebas sebuah penelitian tentang shinrin-yoku (森林浴), yang dilakukan di 24 hutan berbeda di Jepang menunjukkan fakta bahwa menghabiskan waktu di lingkungan hutan dapat mengurangi konsentrasi kortisol, menurunkan denyut nadi, menurunkan tekanan darah, meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis, dan menurunkan energi saraf simpatik. Faktanya, setelah hanya 15 menit berada di hutan, tekanan darah turun, tingkat stres berkurang, serta konsentrasi dan kejernihan mental meningkat.

     

    Saat di hutan, aku berusaha tanpa gawai ataupun sesuatu yang memecah fokus terhadap alam. Aku ingin mendapatkan manfaat maksimal dari shinrin-yoku (森林浴). Untuk bisa lebih menikmati prosesnya, aku biasanya duduk tenang atau melangkah perlahan-lahan sambil fokus mendengarkan suara nafas ku sendiri, serta menjaga pikiran dalam kendali, atau mempertahankan kesadaran pada satu objek tertentu. Aku berusaha memaksimalkan indraku dengan melihat, mendengar, merasakan, apa yang terjadi di alam. 

     

    Bagiku, merasakan alam dan hutan-hutannya telah memunculkan kekebalan serta menciptakan kesehatan yang baik untuk tubuh, karena aku terkoneksi dengan alam secara raga-pikiran-jiwa dalam intensitas optimal terbaikku.

     

     

    Kreator : Mariza

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menghirup Semesta

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021