KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Musafir

    Musafir

    BY 15 Mar 2025 Dilihat: 89 kali
    Musafir_alineaku

    “Bapak … Tunggu, Pak. aku ikut ke masjid. Tapi, aku gak mau naik sepeda onthel sendiri. Bareng Bapak saja.” Teriak Dewi memanggil ketika Bapak sudah menyalakan mesin sepeda motornya. 

    “Ayo, cepetan dikit. Adzan sudah selesai.” Jawab Bapak yang menandakan bersedia menunggu anaknya.

    Bergegas Dewi mengembalikan handuk yang dipakai setelah mandi dan mengambil mukena yang sudah disiapkan di ruang tamu. 

    “Iya Pak, ini sudah siap.” Sambil melangkahkan kakinya keluar rumah menuju ke arah Bapak yang sudah menunggu di atas sepeda motornya.

    Bapak segera menarik gas dan meluncur ke masjid jamik yang tak jauh dari rumahnya. Tak lama mereka melaju ternyata sudah sampai di masjid. Mereka segera memarkir motornya dan berjalan menuju pintu masjid. Di sebelah kiri pintu masjid disediakan kulkas yang berisi minuman.

    Namanya anak, Dewi langsung membuka pintu kulkas dan mengambil gelas air mineral. Melihat anaknya langsung mengambil air, Bapak langsung menegur, mengingatkan dan memberi pengertian kepada anaknya.

    ”Nduk, air yang disiapkan di masjid itu disediakan untuk musafir. Jadi kita jangan asal mengambil. Apalagi kita baru datang dari rumah. kita belum berbuat apa-apa untuk masjid kok mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Besok lagi jangan seperti itu ya.” Bapak menegaskan. 

    “Iya, Pak. Sebenarnya aku juga belum begitu haus. Tapi melihat air dingin disiapkan untuk umum ya aku jadi kepingin minum air dingin.” Jawab Dewi sedikit membela diri. 

    Selama melaksanakan shalat Dewi mengingat-ingat istilah asing yang ia baru dengar dari Bapak itu. Walaupun badan terus mengikuti gerakan sholat dengan tertib tetapi dia tidak bisa khusuk membaca bacaan shalatnya. Dalam pikirannya hanya mengingat-ingat kata musafir. Baginya lucu, bagus, dan aneh. 

    Sesampainya di rumah, Dewi langsung bertanya kepada Bapak. 

    “Pak Bapak, musafir yang dibilangin Bapak waktu di masjid aku ambil air tadi itu apa, Pak?” tanya si Dewi penuh harap ingin mengetahui artinya. Rasa penasaran yang tak terbendung membuatnya tak sabar menunggu jawaban dari Bapak.

    “Musafir itu orang yang sedang menempuh perjalanan jauh. Di setiap masjid disediakan kulkas berisi minuman itu lebih utama disediakan untuk para musafir, walaupun boleh juga untuk para jamaah. Tetapi kita sebagai jamaah juga harus tahu diri, kalau bisa kita minum di rumah mengapa harus minum di masjid. Kalau kita tidak mengambil itu lebih baik maksudnya biar bagian yang mestinya untuk kita, itu bisa untuk orang lain. Begitu lo, paham?” Bapak menjelaskan.

    ############################

     

    Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD

    Bagikan ke

    Comment Closed: Musafir

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021