KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pembelajaran

    Pembelajaran

    BY 11 Feb 2025 Dilihat: 130 kali
    Pembelajaran_alineaku

    Jarum jam menunjukkan pukul 06.45. Pagi itu, langit cerah, secerah hati Bu Ani, yang dengan langkah pasti memasuki halaman madrasah. Bu Ani selalu datang paling awal, karena menyadari bahwa amanah yang diembannya tak sekadar dipertanggungjawabkan di dunia saja, namun jauh lebih berat pertanggungjawabannya di hadapan Sang Pencipta nantinya. Maka, Bu Ani selalu mengupayakan untuk bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, walau terkadang harus menguras energi dan emosi.

    Seperti biasa, setelah memarkir motornya, Bu Ani langsung membunyikan lonceng, kemudian anak-anak berbaris di halaman dan melantunkan Asmaul Husna. Selanjutnya, mereka memasuki ruang perpustakaan satu per satu untuk melaksanakan sholat dhuha bersama, dan melafalkan nadhom ‘Aqoid Seket. Hal ini merupakan rutinitas yang dilakukan oleh anak-anak di madrasah ini, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

    Hari ini, Jumat ketiga, adalah kegiatan Jumat Bersih sampai pukul 09.00, dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar. Untuk kelancaran kegiatan tersebut, maka anak-anak dimohon membawa alat-alat kebersihan.

    Sebelum kegiatan bersih-bersih lingkungan madrasah dimulai, Bu Ani mengecek dari murid kelas satu sampai murid kelas enam, siapa saja yang membawa alat-alat kebersihan. Setelah semuanya dicek, masing-masing yang tidak membawa alat kebersihan, oleh Bu Ani dipersilakan pulang untuk mengambilnya, kecuali yang rumahnya jauh, untuk kali ini masih diberi toleransi. Namun, hal ini tidak berlaku untuk selanjutnya.

    Dari semua kelas, ternyata ada satu kelas, kelas paling tinggi—kelas 6—tak satupun anak yang membawa alat kebersihan pada hari itu. Akhirnya, Bu Ani mengumpulkan anak-anak kelas 6 untuk memastikan ada apa dengan mereka. Kebetulan, hari itu HP Bu Ani tertinggal di rumah, maka Bu Ani meminjam HP milik salah satu guru di madrasah itu untuk mengecek apakah di grup kelas 6 sudah ada pengumuman tentang kegiatan hari ini yang berdampak pada semua anak tidak membawa alat kebersihan. Namun, ternyata di grup kelas sudah ada pengumuman, “Bahwa hari ini ada kegiatan bersih-bersih lingkungan madrasah, dan semua anak dimohon membawa alat-alat kebersihan.” Bahkan, pengumuman itu di share lebih awal dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya.

    “Mengapa di antara kalian tak satupun yang memperhatikan apa yang diinstruksikan pihak madrasah?” tanya Bu Ani. 

    Dengan raut muka sedih, Bu Ani menasehati mereka. 

    “Kejadian ini sungguh sangat Ibu sayangkan. Kalian berarti menyepelekan tugas dan tanggung jawab. Jika ini dibiarkan, maka kelak kalian akan terbiasa melakukan kesalahan-kesalahan yang kalian anggap hanya masalah sepele, masalah kecil, padahal ini bagian dari tanggung jawab.” Jelas Bu Ani dengan mata berkaca-kaca.

    Betapa hancurnya hati Bu Ani saat itu, di mana Bu Ani merasa selama ini yang diupayakan untuk membentuk karakter mereka sungguh sia-sia dan gagal. Hal inilah yang akhirnya menyadarkan Bu Ani bahwa manusia hanya diwajibkan berusaha, berikhtiar, namun semuanya yang menentukan adalah Allah SWT. Yang menggerakkan hati manusia juga Allah SWT.

    Selang satu hari, tepatnya hari Sabtu, kebetulan ada pertemuan wali murid. Maka, pada kesempatan itu, di sela-sela sambutannya, Bu Ani menyampaikan tentang kejadian yang terjadi pada hari Jumat, terkait dengan anak-anak yang tidak mengindahkan instruksi madrasah. 

    “Mohon kerjasamanya, untuk saling bersinergi, agar kegiatan-kegiatan madrasah dapat berjalan lancar.” 

    Dan respon dari wali murid kebanyakan meminta maaf atas kejadian tersebut. Akhirnya, kami pun sepakat untuk saling mengupayakan yang terbaik demi anak-anak kami.

    “Jangan pernah rehat tuk bergerak demi kemaslahatan, demi menghantarkan mereka menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan negeri tercinta ini.”

     

     

    Kreator : Siti Nok Muslikhah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pembelajaran

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021