KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Perjalanan Masa Kecil: Ujian, Harapan, dan Keberanian Menyongsong Hidup

    Perjalanan Masa Kecil: Ujian, Harapan, dan Keberanian Menyongsong Hidup

    BY 12 Feb 2025 Dilihat: 141 kali
    Perjalanan Masa Kecil_alineaku

    Bagian Pertama: Masa Kecil yang Penuh Ujian

    Sejak kelahirannya, hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan. Ibunya mengalami musibah besar saat ia lahir; menurut cerita, ibunya tersiram air panas, sehingga ia diasuh oleh kakak tirinya dengan cara yang kurang baik. Bahkan, pernah suatu kali ia dilemparkan ke bawah balae atau malak (istilah Sasak), lalu dibawa ke sungai sambil mengambil air dan ditinggalkan begitu saja.

    Untuk menyusu, ia dititipkan kepada seorang kerabat jauh yang tinggal bertetangga. Di tempat itu, ia menyusu bersama anak perempuan keluarga tersebut yang sebaya dengannya. Dalam Islam, hubungan ini disebut saudara susuan, yang berarti mereka tidak boleh menikah meskipun tidak memiliki hubungan darah. Ibu susuan dan saudara susuan itu kini telah tiada. Semoga mereka mendapatkan rahmat dan kenikmatan di alam barzah.

    Pada awal kelahirannya, namanya bukanlah seperti yang dikenal sekarang. Nama aslinya belum diketahui secara pasti. Namun, setelah melalui berbagai cobaan, ia diberi nama “Hayat,” yang berarti “Hidup.” Nama ini diberikan karena kondisinya yang memprihatinkan sejak lahir, hingga orang tua hampir kehilangan harapan.

     

    Kesembuhan dan Perjuangan Hidup

    Masa itu, pengobatan tradisional menjadi satu-satunya harapan. Berbagai usaha dilakukan orang tuanya, termasuk menggunakan ramuan herbal yang diracik dengan alat tradisional seperti lesung. Ramuan itu diminumkan kepadanya, dan perlahan kondisi kesehatannya membaik. Alhamdulillah, tubuhnya mulai pulih, bahkan menjadi gemuk. Doa dan harapan dari keluarga, termasuk ucapan “Semoga anak ini sehat dan kuat seperti lesung ini,” seakan dikabulkan oleh Tuhan.

    Namun, tubuhnya yang gemuk membuatnya sering diejek dengan julukan “Gempok” (gemuk). Julukan ini kerap membuatnya merasa malu dan minder. Meski begitu, didikan keras dan disiplin dari orang tuanya mengajarkan untuk menjadi mandiri dan kuat, bahkan sejak usia dini.

     

    Masa Sunat/khitan : Tradisi dan Ketakutan

    Pada usia lima tahun, ia bersama dua saudara kandungnya menjalani prosesi sunat. Acara itu dipersiapkan dengan meriah, sesuai adat masa itu. Namun, ia merasa sangat takut dan mencoba melarikan diri. Saat disunat, ia meronta hebat hingga prosesnya kurang sempurna. Tradisi masa itu menggunakan alat sederhana, seperti penjepit bambu dan pisau kecil, tanpa bius. Pengobatan pasca sunat dilakukan dengan minyak kelapa dan tepung batu karang, serta rendaman di sungai untuk mempercepat penyembuhan.

     

    Perjalanan Pendidikan Awal

    Pada usia enam tahun, ia mendaftar di SDN Praida (kini SDN 1 Bagik Payung Timur). Namun, ia tidak diterima karena dianggap belum siap. Sang kepala sekolah, yang masih memiliki hubungan keluarga dengannya, memberikan buku dan pensil sembari berkata, “Tahun depan kamu masuk, ya.” Dengan rasa sedih dan malu, ia pulang ke rumah dan menangis.

    Setahun kemudian, ia diterima sebagai murid baru. Proses belajarnya berjalan lambat; baru di kelas 3 ia mulai bisa membaca dan menulis. Namun, ia tetap menjadi anak yang aktif dan sedikit nakal, bahkan sering sakit sehingga kerap tidak masuk sekolah.

    Meski begitu, ada guru-guru yang sangat sabar dan penuh kasih. Kepala sekolahnya adalah sosok lembut yang sering mengajak murid-murid untuk belajar sambil bekerja, seperti membersihkan lahan sekolah dan menanam tanaman. Hasil panen dari lahan itu dimasak dan dinikmati bersama, menciptakan kenangan indah yang masih diingat hingga kini.

    Bersambung….

     

    Kreator : Suhayyatman

    Bagikan ke

    Comment Closed: Perjalanan Masa Kecil: Ujian, Harapan, dan Keberanian Menyongsong Hidup

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021