KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Misteri
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Sains
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Profesor Google: Dua Jam Browsing, Seisi Dunia di Genggaman

    Profesor Google: Dua Jam Browsing, Seisi Dunia di Genggaman

    BY 25 Apr 2025 Dilihat: 6 kali
    Dua Jam Browsing_alineaku

    “Dulu orang butuh bertahun-tahun buat jadi ahli, sekarang cukup dua jam browsing dan langsung merasa paling pintar.”

     

    Pernah ketemu orang yang mendadak jadi ahli segala hal? Baru kemarin ngobrolin bola, hari ini udah bahas politik dunia, besoknya jadi pakar kesehatan. Seakan-akan mereka punya otak ensiklopedia yang isinya lengkap banget. Tapi kalau ditelusuri lebih jauh, ternyata sumber “kejeniusan” mereka cuma satu: Google.

     

    Di era sekarang, banyak orang merasa cukup browsing dua jam, lalu mendadak jadi profesor dadakan. Mereka ngomong seolah-olah paling tahu segalanya, dari konspirasi dunia sampai cara hidup sehat ala leluhur. Ironisnya, makin pede mereka bicara, makin banyak orang yang percaya.

     

    Google Bikin Pintar atau Cuma Sok Pintar?

    Gak salah sih pakai internet buat cari informasi. Justru bagus kalau kita memanfaatkannya dengan benar. Tapi masalahnya, banyak yang cuma baca sekilas, ambil yang cocok sama pendapatnya, terus langsung disebarkan kayak fakta mutlak. Padahal, ilmu yang dipelajari cuma seujung kuku.

     

    Misalnya, ada yang tiba-tiba jadi ahli kesehatan cuma gara-gara baca satu artikel di blog yang nggak jelas sumbernya. Langsung deh mereka kasih ceramah ke teman-teman, seolah lebih paham dari dokter yang sudah bertahun-tahun belajar. Atau yang lebih ekstrem, mereka sok tahu tentang konspirasi dunia, nyalahin semua pihak tanpa cek dulu fakta sebenarnya.

     

    Efek Samping Profesor Google

    Fenomena ini gak cuma bikin salah kaprah, tapi juga berbahaya. Informasi yang setengah-setengah bisa jadi bumerang kalau disebarkan tanpa filter. Apalagi kalau yang mereka bagikan itu hoaks atau teori ngawur. Bayangin aja, kalau semua orang percaya sama informasi yang nggak jelas sumbernya, dunia bakal penuh sama kebingungan.

     

    Ada yang bilang, “Sedikit ilmu itu berbahaya.” Dan emang benar! Ketika seseorang merasa sudah tahu segalanya padahal cuma baca sekilas, mereka gampang banget nge-judge orang lain. Gak heran kalau sekarang banyak yang sok menasehati dengan kalimat religius atau kutipan motivasi, padahal dirinya sendiri belum tentu paham maknanya.

     

    Jadi, Harus Gimana?

    Boleh kok browsing dan cari tahu banyak hal di internet. Tapi jangan berhenti di permukaan aja. Cek sumbernya, baca lebih dalam, bandingin dari berbagai referensi, dan yang paling penting: jangan langsung merasa paling pintar. Dunia ini luas, ilmu berkembang terus, dan nggak ada manusia yang tahu segalanya.

     

    Jadi, sebelum mendadak jadi profesor Google, tanya dulu ke diri sendiri: “Gue beneran paham, atau cuma kebanyakan baca tweet dan artikel clickbait?” Kalau jawabannya yang kedua, mungkin lebih baik belajar dulu sebelum sok jadi ahli. 

    “Orang cerdas akan terus belajar, sementara yang sok pintar akan terus menggurui. Pilih jadi yang mana?”

     

     

    Kreator : Kadek Suprapto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Profesor Google: Dua Jam Browsing, Seisi Dunia di Genggaman

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021