KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Remaja part 23

    Remaja part 23

    BY 18 Des 2024 Dilihat: 103 kali
    Remaja_alineaku

    Dengan resah serta gelisah, air mata membanjiri pipinya Reza. Ia semakin tidak tenang dengan apa yang terjadi sekarang di rumahnya. Firasat buruk terus menghantuinya. Ia bahkan tak nafsu untuk makan ataupun minum. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Sejak duduk di kursi bus ia hanya termenung melamun dengan isak tangis yang sempat ditahan.

    “Apa firasatku ini benar terjadi?” ucapnya dalam hati. 

    “Apa yang harus aku lakukan jika itu benar terjadi, aku tidak bisa melihat hidupku ke depannya seperti apa?” tanyanya dalam hatinya. 

    Firasat buruk yang terus menghantui perasaan Reza saat ini membuatnya tak bisa berkata-kata dan berpikir. Ia baru saja menyelesaikan sidang skripsinya, namun apa yang ia terima sekarang ia tak bisa merasakan. 

    Hadirnya Ratri dalam hidupnya, sejatinya cukup membuat ia terus nyaman di Jogja, namun tetap tidak bisa menggantikan posisi ibunya. Meskipun Reza belum tahu bahwa Ibunya telah tiada, namun ia sangat takut akan kenyataan yang saat ini terjadi. Apa yang harus diperbuat pun ia tak tahu. Saking paniknya, ia pun tak memberitahu Ratri tentang kepulangannya ke Jakarta demi Ibunya. Ia sudah tidak tahu lagi apa yang harus dipikirkannya. 

    Kesedihan itu akan diterimanya di hari dimana ia berhasil menyelesaikan skripsi, satu-satunya harapan yang ada dalam pikirannya hanyalah senyum Ibunya dan pelukan hangat untuknya. Namun, itu telah sirna ibunya sudah terbaring tak bernyawa. Ia selalu ingat pesan-pesan yang diberikan oleh ibunya. Seorang lelaki memang cenderung dekat dengan ibunya daripada ayahnya. Reza juga ingin menceritakan bahwa ia telah jatuh cinta dengan perempuan bernama Ratri. Teman kuliah yang selalu membantunya. 

    “Ayolah, segera sampai. Aku ingin melihat senyum Ibu.” ucapnya dalam hati. 

    Reza mencoba menghibur dirinya sendiri. Ia hanya ingin apa yang ada dalam bayangannya tidak terjadi. Ia harus memberi kabar Ratri bahwa ia harus segera pulang ke Jakarta dan belum sempat bertemu. 

    “Aku harus berangkat ke Jakarta. Ibu sudah menungguku.” 

    Pesan singkat yang ia kirim melalui Whatsapp. Hal yang selalu ia bayangkan semenjak keberangkatannya ke Jakarta adalah senyuman Ibunya. Sebentar lagi ia akan sampai di terminal, ia tak akan merepotkan siapapun untuk menjemputnya. Reza lebih memilih mencari kendaraan umum atau ojek online. 

    Begitu turun dari bus, ia bergegas memesan ojek online melalui ponselnya. Perjalanan dari terminal, ia meminta agar melaju lebih kencang lagi supaya segera sampai.

    “Sebentar lagi aku akan teriak lulus dan memelukmu, Bu.” ucapnya dalam hati sambil tersenyum.

    Namun, senyum itu mulai meredup ketika ia sudah dekat dengan rumahnya. Badannya gemetar, ia mulai lemas dan mata berkaca-kaca. Apa yang ditakutinya selama ini telah terjadi. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa. Isak tangis dan suara teriakan Reza membuat suasana semakin menyedihkan. Reza turun dari motor kemudian berlari dan masuk ke dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah ia tercengang melihat jenazah Ibunya. Reza memeluk jenazah ibunya sambil menangis. 

    “Bu, aku datang. Aku sudah selesai skripsi ini hadiah buat Ibu.” teriak Reza sambil memeluk jenazah Ibunya. 

    “Ibu kenapa tidak senyum, sejak dari tadi aku hanya membayangkan senyuman Ibu.” ucap Reza. 

    Semua orang terdiam melihat Reza. Suasana semakin mencekam dan sangat menyedihkan. Apa yang Reza bayangkan tidak sesuai dengan realitanya. Hari yang seharusnya menjadi kebangga malah menjadi sebuah hari yang sangat memilukan. Hari yang seharusnya menjadi hari yang selalu diinginkan setiap anak. Namun, hari itu adalah hari terburuk yang dialami Reza. Reza tidak menyangka akan kehilangan Ibunya. Ini akan menjadi sejarah bagi Reza ia tak bisa merasakan apa yang sedang ia rasakan. Seharusnya ia senang, namun ia harus kehilangan Ibu, orang yang selama ini merawat serta mencintainya. Orang yang selama ini menjadi pondasi dan motivasi Reza untuk terus bangkit. Sekarang apa yang harus ia lakukan, ia merasa kehilangan arah. Ia tak tahu bagaimana lagi harus menjalani kehidupannya.

     

     

    Kreator : Sumadi Dhiak

    Bagikan ke

    Comment Closed: Remaja part 23

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021