KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Tidak Memadainya Pengelolaan Risiko di Tempat Kerja (Bagian 25)

    Tidak Memadainya Pengelolaan Risiko di Tempat Kerja (Bagian 25)

    BY 18 Des 2024 Dilihat: 218 kali
    Ketidaksesuaian Kebijakan K3 Dengan Praktek di Lapangan_alineaku

    Pengelolaan risiko tidak atau belum memadai di tempat kerja, agar tercapai tujuan dan sasaran K3, maka Pengelolaan risiko harus memadai untuk menurunkan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan masalah kesehatan, serta meningkatkan pencapaian tujuan dan sasaran K3. Untuk mengatasi masalah ini dan memastikan pengelolaan risiko yang efektif, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

    1. Lakukan penilaian risiko awal untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja melalui inspeksi langsung, analisis proses, dan konsultasi dengan tenaga kerja tentang risiko yang hadapi.
    2. Metode identifikasi risiko, menganalisa seperti dengan memperhatikan pekerjaan, tinjauan prosedur operasional, dan pengumpulan data dari laporan kecelakaan serta near-miss.
    3. Setelah risiko diidentifikasi, dievaluasi setiap risiko berdasarkan tingkat kemungkinannya dan dampaknya dengan menggunakan matriks risiko atau metode penilaian lainnya untuk menentukan prioritas penanganan risiko tersebut.
    4. Klasifikasikan risiko berdasarkan tingkat keparahan dan probabilitas, misalnya sebagai risiko tinggi, menengah, atau rendah, untuk membantu dalam penetapan prioritas tindakan.
    5. Rancang tindakan pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang telah diidentifikasi dengan tindakan hirarki berupa tahap menghilangkan, substitusi, rekayasa, prosedur dan/atau menggunakan alat pelindung diri.
    6. Prioritaskan tindakan pengendalian berdasarkan klasifikasi risiko. Fokuskan upaya terlebih dahulu pada risiko yang memiliki dampak paling besar dan kemungkinan terjadi yang tinggi.
    7. Integrasikan hasil penilaian risiko dan tindakan pengendalian ke dalam prosedur operasi standar (SOP) dan proses kerja. Pastikan prosedur tersebut diikuti oleh semua tenaga kerja.
    8. Secara berkala tinjau dan perbarui SOP dan proses kerja untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan efektif dalam mengelola risiko.
    9. Mengadakan pelatihan khusus mengenai pengelolaan risiko untuk karyawan. Pelatihan ini harus mencakup cara mengidentifikasi risiko, cara melaporkan risiko, dan prosedur pengendalian yang harus diikuti.
    10. Luncurkan kampanye kesadaran yang fokus pada pentingnya pengelolaan risiko dan bagaimana karyawan dapat berkontribusi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko di tempat kerja.
    11. Lakukan pemantauan risiko secara berkala untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian yang diterapkan efektif dan risiko tidak berubah menjadi lebih buruk.
    12. Evaluasi efektivitas tindakan pengendalian dengan menganalisis data kecelakaan, insiden, dan near-miss. Sesuaikan rencana pengelolaan risiko berdasarkan temuan evaluasi.
    13. Kembangkan dan uji risiko dalam situasi darurat rencana tanggap darurat mencakup prosedur untuk menangani situasi darurat dan risiko yang tidak terduga. Pastikan semua tenaga kerja familiar dengan rencana tersebut. Serta Latihan simulasi tanggap darurat secara berkala untuk memastikan kesiapan efektivitas rencana darurat.
    14. Implementasikan sistem manajemen risiko berbasis teknologi yang memungkinkan pelacakan, pengelolaan, dan pelaporan risiko secara real-time.
    15. Gunakan sensor dan alat pengaman yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan dini tentang kondisi berbahaya di tempat kerja.
    16. Tetapkan tanggung jawab yang jelas untuk pengelolaan risiko di semua level organisasi. Pastikan bahwa setiap individu memahami perannya dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko.
    17. Buat mekanisme akuntabilitas untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian risiko diterapkan dan dipatuhi. Ini termasuk pemantauan kinerja dan tindak lanjut terhadap kepatuhan.
    18. Pastikan manajemen puncak mendukung dan terlibat aktif dalam pengelolaan risiko. Dukungan ini harus mencakup alokasi sumber daya yang cukup dan perhatian terhadap isu-isu risiko. Termasuk komitmen finansial dengan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program pengelolaan risiko, termasuk investasi dalam pelatihan, teknologi, dan alat pengaman yang diperlukan.
    19. Secara rutin evaluasi dan revisi kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko berdasarkan umpan balik, audit, dan perubahan kondisi operasional. 
    20. Bandingkan praktik pengelolaan risiko perusahaan dengan standar industri atau praktik terbaik untuk mengidentifikasi area perbaikan.

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, dapat meningkatkan pengelolaan risiko di tempat kerja, sehingga mengurangi kemungkinan kecelakaan dan masalah kesehatan serta mencapai tujuan dan sasaran K3 dengan lebih efektif. Pengelolaan risiko yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

     

     

    Kreator : Refdi Madefri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Tidak Memadainya Pengelolaan Risiko di Tempat Kerja (Bagian 25)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021