KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Wanita Pejuang Anti Pecah

    Wanita Pejuang Anti Pecah

    BY 07 Des 2021 Dilihat: 67 kali

    Karya Sartini

    Alumni KMO Alineaku

    Pengap sebenarnya adalah sebuah singkatan yang saya angkat sebagai judul artikel ini yang kepanjangannya adalah PejuangAnti Pecah. Pada awalnya  istilah Wanita pejuang anti pecah terinsipirasi dari timba/ ember yang ada tulisan anti pecah yang tidak akan retak meskipun terbanting terpukul bahkan terinjak hewan sebesar sapi sekalipun, yang kemudian dijabarkan maksudnya adalah seorang wanita kuat/tangguh tidak patah semangat, ulet dan pantang menyerah bekerja bejuang mencukupi kebutuhan keluarga dan saya sebagai wadah yang dapat memberi rasa nyaman, aman, terkendali, dan konudif untuk anak-anak dan suami seperti halnya timba yang digunakan sebagai wadah air yang anti bocor. Timba anti pecah juga diistilahkan sebuah prinsip seorang istri yang alot dan kuat sehingga tetap setia pada suami apapun keadaanya walaupun peranku di keluarga seperti halnya dengan istilah “tulang rusuk sekaligus  tulang punggung bahkan tulang dada yang dapat melindungi hati dan perasaan orang-orang yang mencintaiku.    

    Saya menamai diri saya sebagai pejuang anti pecah karena saya sebagai PNS guru bersertifikasi yang  punya tugas mengajar yang tentunya wajib punya perbedaan dan nilai lebih pada gaya mengajar baik  dari segi cara, teknik, metode dan sebagainya, yang tentunya hal itu banyak sekali menggunakan waktu di rumah untuk persiapannya. Seusai mengajar masih harus mengurus rumah dan anak-anak yang kebetulan nak-anak ku laki-laki semuanya dan yang pertama masih kelas VI SD, yang ke-dua masih usia 2 Tahun. Tentu hal itu yang masih membutuhkan tenaga ekstra untuk mengasuh dan membimbing mereka apalagi saya hanya bergantian jatah mengasuh dengan suami, tidak pernah menggunakan jasa pengasuh atau perewang di rumah. Ketika saya pulang dari tempat kerja, suami mulai siap-siap ke kebun karena masih banyak pekerjaan yang harus terselesaikan di sana demi hasil panen yang memadahi. Sambil mengasuh anak-anak, saya juga  memasang iklan hasil pertanian di sosial media untuk mendapatkan harga di atas pasaran karena barang diantar sampai ke rumah pembeli. Sambil memebalas komentar-komentar calon pembeli, saya beberes rumah seperti menyapu, mengepel lantai, mencuci piring bahkan sambil memcuci pakaian bisa masih memungkinkan. Memang tidak dipungkiri gaji bulanan PNS dan Triwulan sertifikasi sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi kedua pendapatan itu sudah kami alokasikan untuk investasi membeli tanah untuk masa depan, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari saya harus mencari pendapatan lain dengan menjual hasil-hasil pertanian yang dikelola suami seperi kacang tanah, cabai, labu, pisang, kacang hijau dan sebagainya. Bangun pagi pukul 03.00 karena harus memasak, mencuci beberes rumah dan masih banyak lagi hal yang harus terselesaikan pukul 06.00 pagi setiap harinya, kecuali hari libur.    Pukul 07.00 sampai pukul 13.00 mengabdi pada negara mencerdaskan anak bangsa. Pulang harus mengurus balita sambil online barang dagangan kadang bantu tetangga yang sedang ada acara . Malam harus persiapan mengajar esoknya. Tidur pukul 22.00 karena nunggu anak tertidur dahulu.

    Walaupun raga tergerak seperti robot otak kadang terporsir seperti komputer pentium lawas, tetap dilakukan dengan senang hati melihat keluarga tersenyum dan belanja tidak bingung. Namun di sisi lain, meski sudah bekerja keras dan berpikir keras, masih juga ada yang menganggap bahwa sikap saya meremehkan suami, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Buktinya suami juga tidak pernah tersakiti, merasa baik-baik saja. Memang hidup di kampung beda dengan di kota, kalau di kampung lebih banyak netizen  wujud nyata. Halaman kotor dibilang pemalas, membeli sayur matang dibilang tidak bisa memasak, dan masih banyak hal yang diungkap netizen. Beruntunglah saya sudah menyandang gelar anti pecah, ya, semua itu disenyumi saja, toh prinsip saya, keluargaku tidak meminta makan mereka dan mereka belum tentu lebih baik dari aku dan keluargaku.

    Walaupun sering dicibir tidak pernah mengurus keluarga, tentunya masih ada yang mendukung dan mengerti akan keluh kesahku yaitu suami, ibuku dan rekan-rekan kerja ku. Karena mereka paham  pada keadaanku. Ibuku sering menasehati aku dengan istilah  jawa “ nggak ono kebo kabotan sungu “yang artinya tidak ada istilah keberatan jika sudah menjadi tanggungan. Dari istilah tersebut membuat saya selalu optimis dan semangat berusaha serta yakin saya mampu saya bisa. Biarlah mereka yang tidak mengerti, sering menggunjing, mencemooh dan mengkritik tanpa dasar. Kuhargai asumsi mereka terhadap saya dan keluarga saya karena mereka menggunjing juga menggunakan pikiran dan tenaga.

    Sebagai wanita yang menyandang pejuang anti pecah, tentu punya perbedaan. Saya sangat bangga terhadap diri saya sendiri. Keadaan dan kondisi yang saya hadapi dan yang saya miliki membuat jiwa saya menjadi jiwa berdikari/ mandiri, tidak cengeng, tidak mudah baper, tidak mengandalkan selalu orang lain/suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Misal suatu saat suami diambil Tuhan terlebih dahulu, atau bahkan diambil wanita lain misalnya, saya sudah sedia payung sebelum hujan bahkan sebelum badai.  Apapun itu kuterima dengan senyum dan ucap syukur kepada Tuhan karena telah diberi kesibukan yang mendatangkan rejeki untuk keluarga. Kuabaikan mereka yang berprasangka tidak baik, yang penting saya, keluarga makan di rumah sendiri tidak meminta mereka.  Usaha sudah dilakukan sekuat hati, tenaga dan pikiran, Selebihnya pasrah pada Tuhan sang pemberi hidup.  Tetap semangat menjadi ” Wanita Pejuang Anti Pecah.” Hidup untuk para wanita tangguh Indonesia. No cengeng, No mewek, No ngeluh, No runtuh. BE SMART AND STRONG WOMAN! yess.  Salam satu asa.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Wanita Pejuang Anti Pecah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021