KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » KOMPETENSI MENEJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

    KOMPETENSI MENEJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

    BY 03 Mar 2023 Dilihat: 54 kali

    SUGISMAN, S.Pd.,M.Pd

    STAI DDI MAJENEsugismanman@gmail.com

    PENDAHULUAN

    Seorang kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mengelola sekolahnya. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya tidak akan terlepas dari kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai kepala sekolah. Untuk itu seorang kepala sekolah dituntut mampu memiliki kesiapan dalam mengelola sekolah, kesiapan pimpinan yang dimaksud disini adalah kemampuan manajerial yang berkenaan dengan Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajerial kepala sekolah meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan. Dengan kemampuan manajerial yang baik diharapkan setiap kepala sekolah mampu menjadi pendorong dan penegak disiplin bagi para guru agar mereka mampu menunjukkan produktivitas kinerjanya dengan baik. Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 Ayat 1, disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dm1 jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.[1]

    Seorang guru  yang professional dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal antara lain:   memiliki  kualifikasi  pendidikan  profesi  yang  memadai,  memiliki  kompetensi  keilmuan  sesuai  dengan  bidang  yang ditekuninya, memiliki  kemampuan  berkomunikasi  dengan  baik  dengan  peserta didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya,  dan  selalu  melakukan pengembangan diri secara terus menerus (continuous improvement) melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar dan semacamnya.[2]

    Kepala sekolah memegang suatu peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi dan mengarahkan semua personil sekolah yang ada, agar dapat bekerja sama dalam usaha pencapaian tujuan organisasi sekolah. Tidak kalah pentingnya adalah produktivitas organisasi sekolah sebagaimana yang tampak dalam bentuk efektivitas dan efisiensi pengelolaannya serta kualitas dan kuantitas dari lulusannya, banyak ditentukan oleh adanya suatu kedisiplinan kerja yang tinggi dalam penampilan kerja atau kinerja (work performance) dari para personil sekolah. Kinerja guru-guru dalam suatu wujud pelaksanaan tugas mendidik dan mengajar para peserta didiknya, sangat banyak juga ditentukan atau dipengaruhi oleh adanya motivasi kerja mereka. Perilaku kepemimpinan yang efektif dari kepala sekolah sangat menentukan atau sangat mempengaruhi kinerja guru-guru. Kepala sekolah memiliki peran sebagai pemimpin di sekolahnya yang bertanggung jawab untuk memimpin proses pendidikan di sekolah, berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM), peningkatan profesionalusme guru, karyawan dan semua yang berhubungan dengan sekolah di bawah naungan kepemimpinan kepala sekolah.

    1. Kompetensi Menejerial

    Kompetensi pada hakikatnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Agar dapat melakukan sesuatu dalam pekerjaannya, orang harus mempunyai kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Spencer and Spencer menambahkan bahwa “a competency is an underlying characteristic of individual that is causally related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation.[3] Artinya bahwa kompetensi seseorang menjadi ciri dasar individu dikaitkan dengan standar kriteria kinerja yang efektif dan atausuperior. Dari penjelasan diatas Spencer berpendapat bahwa kompetensi disamping menentukan perilaku dan kinerja seseorang juga menentukan apakah seseorang melakukan pekerjaannya dengan baik berdasarkan standar kriteria yang telah ditentukan.

    • Kepala Sekolah

    Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 0296 Tahun 1996 kepala sekolah adalah guru yang memperoleh tambahan tugas untuk memimpin penyelenggaraan pendidikan dan upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.

    Sehubungan dengan  manajemen berbaris sekolah (MBS), kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektivitas kinerja. Dengan begitu, manajemen berbaris sekolah (MBS) sebagai paradigma baru pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.[4] Sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, organisasi yang kompleks karena di dalam sekolah terdapat sumber daya–sumber daya yang saling terkait, sedangkan sebagai organisasi yang unik karena sekolah menjadi tempat proses pembelajaran dan pembudaya kehidupan umat manusia. Untuk dapat mencapaitujuan sekolah, diperlukan pemimpin yang mampu mendayagunakan sumber daya sumber daya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tanpa seorang pemimpin sekolah tidak akan bisa berhasil.

    Pendapat tersebut dipertegas oleh Gibson dalam Sudarwin Danim, yang mengemukakan bahwa keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kapasitas kepala sekolahnya di samping adanya guru-guru yang kompeten di sekolah itu.[5] Dengan demikian keberadaan kepala sekolah sangat penting dalam menentukan keberhasilan sekolah.

    Kepala sekolah merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab merupakan kunci bagi pengembang dan peningkatan suatu sekolah, jika kepala sekolah , guru, karyawan dan seluruh stakeholder sekolah itu berfungsi dengan baik, terutama kalau prestasi siswa dapat mencapai maksimal.

    • Profesionalisme Guru

    Menurut Nana Sudjana, menyatakan bahwa kata profesional berasal dari kata sifat berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti ini guru, dokter dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan itu.[6] Dalam kamus umum bahasa Indonesia, profesionalisme diartikan sebagai mutu, kualitas, yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Sedangkan profesionalisme sendiri berasal dari kata professien. Profesi mengandung arti yang samadengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkannya.[7]

    Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Betapa pun bagusnya sebuah kurikulum official, hasilnya sangat bergantung pada apa yang dilakukan guru di luar maupun di dalam kelas actual. Berangkat dari permasalahan tersebut maka profesionalisme ke-guru-an dalam mengajar sangat diperlukan. Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya.

    Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Dalam banyak analisis tentang kompetensi keguruan, aspek kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial umumnya disatukan. Hal ini wajar karena sosialitas manusia (termasuk guru) dapat dipandang sebagai pengejawantahan pribadinya.

    Sebagai edukator, Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan professional tenaga guru, agar guru dapat meningkatkan profesionalismenya, Kepala Sekolah sebagaimana peranya sebagai seorang educator selalu aktif mengadakan pembinaan, pengarahan, pelatihan, hal ini sesuai dengan pernyataan: Sebagai educator, bagaimana saudara membimbing guru untuk penyusunan RPP, pelaksanaan proses pembelajaran dikelas, dalam meningkatkan profesional guru. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, mengadakan pembinaan, pengarahan, dan memgikutkan guru di ini mengikuti kegiatan kegiatan yang diadakan di sekolah ataupun diluar sekolah.

    Mengikutkan tenaga guru dalam penataran guna menambah wawasan, juga memberi kesempatan kepada tenaga guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Menggerakkan team evaluasi hasil belajar untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya. Menggunakan waktu belajar secara efektif di madrasah dengan menekankan sesuai dengan teori isiplin yang tinggi. Sedang indikator yang direncanakan indikator meliputi pertama mampu membimbing guru, kedua mampu membimbing karyawan, ketiga mampu membimbing siswa, keempat mampu mengembangkan staf, kelima mampu belajar mengikuti perkembangan IPTEK, keenam mampu memberikan contoh mengajar yang baik,

    Guru yang memiliki kompetensi profesional adalah guru yang memiliki pengetahuan yang luas dari subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses pembelajaran sehingga dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan setiap siswa mampu menerima pembelajaran dengan baik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.  Dalam rangka meningkatkan kompetensi, guru sebagai seorang pendidik yang professional, dan bisa menempatkan diri sebagai fungsional transfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar yang meliputi tiga aspek yaitu; kognitif, afektif, psikomotorik, maka guru sebagai fasilitator harus membuat dan menyiapkan bahan ajar sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah.

    Kompetensi gurunya bisa dikatakan berkompeten dan professional. Hal ini terbukti dengan kualifikasi tenaga guru yang sudah kualifait dan rata-sudah tersertifikasi semuanya. Tidak hanya itu, guru yang mengajar menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni berbasis tematik. Umumnya guru menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran dengan tujuan agar siswa tidak jenuh terhadap pembelajaran yang sedang dilaksanakan, dan guru selalu membuat rencangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum mulai mengajar di kelas. Demi kelancaran proses pembelajaran tugas guru tidak cukup hanya membuat administrasi seperti yang telah di terangkan di atas, Guru harus mengkonsultasikan administrasi yang telah dibuat kepada waka kurikulum.

    Dinilai profesional, setiap guru mampu menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran dengan epektif dan mampu menggunakan metode dan strategi secara tepat. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diraih oleh beberapa guru kami, baik dalam bidang pembuatan alat peraga, penelitian tindakan kelas maupun pemilihan guru berprestasi.

    Profesionalisme guru berkorelasi dengan kualitas produk pendidikan. Guru yang professional menjadikan pendidikan atau proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga siswa pun senang mengikuti proses pembelajaran tersebut, sehingga sumber manusia yang dihasilkan dari lulusan madrasah berkualitas dan nantinya bisa bersaing di era globalisasi. Sebaliknya guru yang tidak profesional bisa menjadikan pendidikan yang tidak berkualitas. Peningkatan profesionalisme guru ini misinya yaitu terwujudnya penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalilitas, untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu.

    Guru menurut Undang-undang tentang guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa. Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat guru sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa prinsip profesi guru.

    Berkaitan dengan kepala sekolah mempunyai peranan yang penting dalam mencetak seorang guru yang profesional. Guru juga sangat menentukan kemana arah dan sekaligus tujuan peserta didik. Adapun tugas kepala sekolah sebagai pemimpin dan sekaligus sebagai supervisor adalah berkewajban membantu para guru di sekolah untuk membembangkan profesinya dan sekaligus menolong guru agar mampu melihat persoalan yang dhadapinya baik dalam kelas maupun luar kelas. Keterampilan kepala sekolah dalam mengelola dan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan berdampak pada kualitas pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), membangun kolaborasi dan kerjasama antar staf, mengkaji dan mengevaluasi kinerja staf merupakan contoh-contoh pengembangan dan memberdayakan guru.

    Hal ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya mendukung layanan prima kepada semua siswa agar mampu meningkatkan prestasi belajanya secara signifikan. Dengan memiliki ketarampilan ini kepala sekolah akan mampu mengelola dan memberdayakan guru secara optimal. Dalam meningkatkan profesionalisme guru, Kepala Sekolah harus memiliki berbagai upaya maupun strategi sehingga dapat tercapai arah dan tujuan sekolah sekaligus untuk meningkatkan mutu sekolah.

    Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang kedudukannya sangat penting dalam lingkungan madrasah, karena Kepala Sekolah lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan setiap program pendidikan. Oleh karena itu, Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik kemampuan keterkaitan dengan masalah manajemen maupun kepemimpinan, agar dapat mengembangkan dan memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, dan produktif. Dapat dilaksanakan atau tidaknya suatu program pendidikan dan tercapai tidaknya tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.

    Langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru untuk mencapai tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Seorang kepala sekolah harus memiliki kecerdasan manajerial, yakni memiliki ide-ide besar untuk kemajuan sekolahnya, mampu mengorganisir seluruh stafnya untuk melaksanakan program yang sudah ditetapkan sebagai rencana kerja tahunan, mampu memberi motivasi kepada seluruh staf akademik dan staf non akademik, dan selalu menghargai seluruh stafnya itu.

    Seorang kepala sekolah, harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk membuat seluruh stafnya faham akan sesuatu yang harus mereka kerjakan, dan mampu mendorong mereka untuk bekerja memajukan institusi sekolahnya. Dan bahkan seorang kepala sekolah harus mampu mengevaluasi secara obyektif pekerjaan yang diselesaikan oleh seluruh tim kerjanya, dan menjadikan sebagai inspirasi untuk perbaikan di waktu yang akan datang. Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini, pengembangan profesionalisme tenaga guru mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya mandeg pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud. Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi siswa, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan.

    Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah/madrasah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran madrasahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala Sekolah Sidrap dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengelola sekolah/madrasah dengan baik. Kepala Sekolah Sidrap harus mampu merancang, mengorganisasi, mengevaluasi dan memperbaiki proses pengelolaan sekolah dengan baik dan professional. Karena itulah kompetensi manajerial ini diperlukan untuk menajamkan visi, misi, tujuan dan strategi bagi kepala sekolah, sehingga mudah memobilisasi potensi yang ada guna mencapai tujuan sekolah.

    Kompetensi manajerial yang harus dimiliki seorang Kepala Sekolah setidaknya antara lain membuat rencana strategis, mengembangkan dan memengaruhi bawahannya (guru dan tenaga kependidikan lainnya), serta mengambil keputusan secara kreatif dan rasional.


    [1]Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Cet. II; Jakarta: CV. Eko Jaya, 2006), h. 4.

    [2]Kunandar. Guru Profesional, Iplementasi Kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam sertifikasi Guru (Jakarta, Penerbit PT. Rajagrafindo, 2007) h. 50.

    [3]Spencer, M,. Lyle, Jr and Signe M. Spencer. Competency at work Models for Superior Performance (New York: John Wiley & Sons Inc 2003), h. 8.

    [4]Sutomo, Dkk. Manajemen  Sokolah (Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. 2006), h. 97-98.

    [5]Sudarwan Danim. Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok (Jakarta: Rineka Cipta. 2004), h. 145.

    [6]Mohammad Uzer Usman.  Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 14.

    [7]W.J.S.  Poerwadaminta.  Kamus  Umum  Bahasa  Indonesia  (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 911.

    Bagikan ke

    Comment Closed: KOMPETENSI MENEJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021