Semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan manusia ditandai dengan bertambahnya ukuran berat badan dan tinggi badan. Sementara perkembangan manusia ditandai dengan perubahan kecakapan, kematangan fisik, emosi, dan pikiran menuju kedewasaan. Tumbuh (growth) adalah perubahan fisik yang dapat diukur. Kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Pertumbuhan dipengaruhi oleh asupan gizi, latihan atau olahraga yang dilakukan, hingga gen yang diwariskan dari orang tua. Perkembangan sebenarnya juga dipengaruhi oleh faktor dari luar dan dari dalam tubuh manusia, namun dalam bentuk yang berbeda. Diantaranya dapat berasal dari pengaruh pola asuh orang tua, lingkungan, maupun keturunan.
Masa balita seringkali disebut sebagai periode emas. Pada periode usia 0-5 tahun, terjadi peningkatan pesat pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Apabila periode emas anak dilalui dengan cara yang tepat, dirinya akan menjadi pribadi yang mumpuni dan siap untuk menghadapi persaingan global di masa depan. Sebaliknya, jika periode emas berlalu begitu saja tanpa adanya upaya tertentu, anak bisa saja mengalami berbagai gangguan kesehatan di kemudian hari. Salah satu gangguan kesehatan yang dimaksud adalah kekurangan gizi, yang bisa berdampak pada segala aspek dalam kehidupannya kini dan nanti. Tidak hanya itu, periode emas yang terlewati begitu saja juga bisa membuat anak berperawakan pendek, rentan terkena penyakit, kecerdasan yang pas-pasan, serta masa otot yang rendah.
Pemenuhan gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Dengan asupan gizi seimbang maka diharapkan anak memiliki tubuh yang sehat, tidak mudah terserang penyakit infeksi dan lain sebagainya. Gizi sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup. Gizi yang baik bisa membantu mengoptimalkan fungsi tubuh, mencegah serta membantu penanganan penyakit. Sistem kekebalan tubuh anak terbentuk dari asupan gizi yang diterimanya sejak dini.
Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus untuk kecukupan gizinya mulai sejak dalam kandungan sampai lahir. Anak usia dini memiliki karakteristik berbeda dengan usia sebelum dan sesudahnya, baik dalam fisik-biologis, motorik, kognitif, moral, dan sosialnya. Oleh karena itu, perlakuan dan pendidikan untuk anak usia dini juga spesifik, di mana harus mempertimbangkan kesesuaian dengan usia kronologis serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Pengertian kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Anak sehat adalah anak yang memiliki status gizi normal, cerdas, mandiri, mampu beradaptasi, berakhlak mulia dan bersaing serta menguasai teknologi. Ciri-ciri Anak sehat (Kemenkes, 2020) sebagai berikut :
Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan, mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita warna diatasnya
Anak bertambah tinggi
Kemampuan gerak, bicara, sosialisasi bertambah sesuai usia
Jarang sakit
Ceria, aktif, lincah
Semua orang tua menginginkan anak atau buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas. Orang tua rela melakukan apa saja, demi anaknya dapat menjadi anak yang sehat dan cerdas. Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anaknya dapat tumbuh sehat dan cerdas diantaranya sebagai berikut :
Memberikan makanan dengan gizi seimbang.
Penerapan pola makan yang salah pada anak bisa menyebabkan gizi kurang, gizi lebih, dan defisiensi mikronutrien. Anak yang perkembangannya tidak maksimal akan cenderung memiliki sel otak tak sebaik anak normal.
Mencegah anak dari penyakit.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit, seperti menjaga kesehatan makanan, menghindari asap rokok dan kendaraan, hingga imunisasi yang lengkap dan teratur.
Memberi stimulasi dan kasih sayang
Selain nutrisi yang cukup, anak juga membutuhkan stimulasi dan kasih sayang. Stimulasi bisa diberikan cara-cara sederhana seperti memberi contoh-contoh aktivitas yang mampu merangsang seluruh indera anak dan mengajak anak untuk bermain interaktif setiap hari. Jangan ragu memberikan pujian dan apresiasi sekecil apapun prestasi anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Memantau pertumbuhan anak.
Selalu memantau pertumbuhan anak secara rutin setiap bulannya. Anak perlu ditimbang berat badannya, panjang badan, hingga lingkar kepala anak. Orang tua bisa memantaunya dengan bantuan dokter atau bisa pula mengikuti panduan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jika grafik pertumbuhan masih kurang, orang tua harus membantu agar anaknya mampu mengejar ketertinggalan.
Memantau perkembangan anak.
Selain pertumbuhan, orang tua juga perlu memantau tonggak perkembangan anak sesuai usianya. Misalnya, pada usia 1 tahun anak sebaiknya sudah bisa berjalan sendiri dan meniru kata-kata sederhana, atau pada usia 2 tahun sebaiknya anak sudah mulai bisa naik tangga, berlari, mencorat-coret, hingga belajar makan sendiri, dan seterusnya.
Untuk itu, bagi orang tua atau calon orang tua dan para pendidik di bidang pendidikan anak usia dini, agar memahami tumbuh kembang anak usia dini yang bertujuan untuk membantu menumbuhkembangkan anak-anak secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Orang tua memegang peranan penting dalam keluarga, disamping sebagai orang tua juga berperan sebagai pendidik dalam keluarga. Orang tua harus memperhatikan asupan gizi seimbang yang dikonsumsi anak, memberikan stimulus yang tepat, kasih sayang yang penuh perhatian pada anak dan pola asuh yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
Pendidik dan orangtua juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak usia dini baik di dalam keluarga dan di sekolah seperti :
Pemberian ASI Ekslusif sejak lahir hingga 6 bulan.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) sejak 7 Bulan dan Tetap Melanjutkan ASI hingga 2 Tahun.
Menimbang Anak 1-60 Bulan tiap bulan.
Air bersih dan Mandi Cuci Kakus (MCK).
Mandi dan Cuci Tangan Pakai Sabun.
Jamban Sehat
Memberantas Jentik Nyamuk.
Bergerak aktif.,
Udara bersih. Makanan yang bergizi seimbang
Pantau Kesehatan Anak.
Posyandu.
Dari uraian diatas pendidik atau orangtua diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pendampingan yang asyik dan menyenangkan bagi anak usia dini. Anak dikatakan sehat apabila sehat secara fisik, mental dan sosialnya. Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaga hingga tumbuh kelak menjadi anak yang sehat selalu aktif, ceria, semangat, jarang sakit, kemampuan anak berkembang sesuai dengan tahap usianya, berat badan dan tinggi badan anak proporsional sesuai dengan usia anak. Anak yang sehat pertumbuhan dan perkembangannya akan berkembang secara optimal, semangat untuk mengikuti pembelajaran melalui bermain.
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Des 07, 2021
Kontak Kami
Apabila ada kebutuhan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Comment Closed: Tumbuh Kembang Anak Sehat
Sorry, comment are closed for this post.