Part 15: Warung Kopi Klotok
Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok.
Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung.
Bude langsung memesan makanan yang favorit baginya, sementara Rani bingung untuk memesan apa karena Rani melihat nama makanan yang sedikit asing baginya.
Rama menyadari Rani yang kebingungan dan dengan cepat Rama langsung memesankan makanan yang sesuai lidah Rani. Bude yang melihat sikap Rama yang perhatian terhadap Rani tersenyum akan hal itu.
Rani tahu bahwa Bude sedang memperhatikan mereka, namun Rani membiarkannya karena Rani juga suka dengan sikap Rama.
Rama yang sedikit malu karena ketahuan sikapnya yang selalu perhatian terhadap Rani, langsung tersenyum kepada Bude.
Bude hanya membalasnya dengan senyum dan mengacungkan jempol. Saat sedang asyik memandangi tingkah Rani yang selalu melihat sekeliling warung dan selalu memotret tempat yang menurutnya unik, Bude berbisik di telinga Rama, ”Bantu Rani buat foto-foto tempat yang dia sukai, gih.”
Tanpa menjawab, Rama langsung mendekati Rani yang berada di sebuah spot foto yang menurutnya unik. Rani terkejut karena tiba- tiba ada Rama, namun merasa sangat senang karena Rani tahu kalau Rama pasti akan membantunya.
”Mas Rama, tempat ini bagus, ya.” ucap Rani.
”Ya, Mas sering datang kesini kalau ada waktu.” jawab Rama.
”Pasti mas Rama senang datang kesini saat SMA dulu sama pacarnya.” sahut Rani.
”Rani cemburu kalau Mas Rama datang kesini sama mantan Mas?” Rama malah bertanya balik.
”Mana ada Rani cemburu sama Mas. Mas kan selebritis di sini, mungkin pacarnya juga banyak.” jawab Rani terkekeh.
”Mas tidak pernah pergi kencan berlebihan sama mantan mas dulu.” ucap Rama tiba-tiba.
”Mas Rama kenapa harus menjelaskan sama Rani? Itu tidak penting kan bagi mas Rama.” ujar Rani.
”Justru itu sangat penting, karena Mas merasa penjelasan ini harus Mas jelaskan, biar Rani paham.” ucap Rama menjelaskan.
”Kenapa Rani harus paham?”
”Kalau Rani tidak paham dengan yang Mas jelaskan tidak masalah, suatu hari Rani akan paham.”
Rani yang kebingungan memandangi Rama yang sedang cemberut dengan raut muka yang kecewa. Rama melanjutkan memotret tempat yang Rani suka tanpa berbicara dan melihat ke arah Rani.
Rama mengajak Rani untuk kembali ke tempat duduknya dan Bude yang sedang menunggu dengan makanan yang sudah tersaji.
Saat makan, Bude merasa ada yang kurang beres dengan Rani dan Rama dari tempat memotret, Rama banyak diam dan tidak banyak berbicara.
Bude melihat wajah Rani yang kebingungan dan melihat wajah Rama yang kecewa. Bude akhirnya bertanya kepada mereka.
”Kalian kenapa balik dari memotret tadi jadi banyak diam? Apa terjadi sesuatu di tempat memotret tadi?”
Rama memaksakan seulas senyum, begitu pula dengan Rani. Mereka tidak menjawab pertanyaan Bude. Rama hanya melanjutkan makan, sedangkan Rani sedikit gugup dan terlihat salah tingkah.
Bude yang paham, pamit ke toilet dan menghubungi temannya yang kebetulan sedang menuju ke warung Kopi Klotok.
Sementara Rani mencoba mencairkan suasana dengan bertanya mengenai warung Kopi Klotok yang akan ditulis menjadi sebuah artikel.
Menurut Rama, warung Kopi Klotok ini menyediakan tempat duduk di area terbuka, menyajikan hidangan vegetarian, juga cocok untuk menonton acara olahraga.
Warung Kopi Klotok Jogja menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang ramai pengunjung. Tak jarang pengunjung harus rela antre jika datang di akhir pekan, karena warung sederhana yang berada di daerah Kaliurang ini digemari hampir tiap kalangan sebagai tempat nongkrong.
Rani yang menyimak penjelasan dari Rama terlihat sangat senang dan tersenyum ceria membuat hati Rama yang kesal menjadi luluh.
Suasana Kembali hangat dan Bude langsung kembali sesaat setelah melihat mereka telah ceria kembali. Karena waktu semakin sore dan Bude terlihat sudah kelelahan, maka Rama langsung mengajak Bude dan Rani untuk pulang ke rumah.
Di perjalanan Rani terlihat murung dan itu disadari oleh Bude dan Rama. Bude tersenyum melihat sikap Rani dan mengusap punggung Rani, sedikit menenangkan dan memberi isyarat bahwa Bude akan menemaninya selama Om dan Tante tidak di rumah.
Bude menepati janjinya. Sesampainya di depan rumah, Bude langsung turun bersama Rani dan menemani Rani masuk ke dalam rumah.
Sementara Rama terus melajukan mobilnya sampai ke depan halaman rumah Bude. Karena waktu semakin larut dan Bude juga sudah kelelahan, Rani menyuruhnya untuk istirahat dan membawanya ke kamar Rani.
Mereka beristirahat bersama di kamar yang sama dan saling berbagi tempat tidur. Rani bersikap seolah Bude adalah ibu kandungnya. Rani menutup matanya dengan sangat senang sambil memeluk tubuh Bude yang menemaninya tidur.
Kreator : Rani.Ramayanti
Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part ⅩⅤ)
Sorry, comment are closed for this post.