Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh.
Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak.
Rani dan Bude sangat senang saat melakukan kegiatan masak bersama walau pada awalnya Rani sempat ragu karena ia merasa kurang sopan meminta Bude menemaninya tidur, apalagi menemaninya memasak.
Bude minta Rani memasak dengan porsi yang lebih banyak, karena Bude ingin memberikan masakan yang Rani buat untuk Rama.
Rani hanya tersenyum sambil melanjutkan masaknya, walaupun terlihat cuek, namun Rani sangat senang dengan semua perhatian Bude terhadap dirinya dan Rama.
Bude langsung menghubungi Rama untuk menunggu sarapan yang Rani buat, padahal Rama sebenarnya bisa memasak dan mengurus dirinya sendiri.
Rama tersenyum melihat semua tulisan tangan Bude yang ada di ponsel Rama. Bude sangat paham tentang dirinya dan sangat tahu bahwa Bude ingin Rani berhubungan dengan Rama.
Rama hanya tersenyum dan mengetik balasan dengan kata ya diberi emoji senyum serta ucapan terima kasih. Bude yang menerima pesan itu sangat senang dan tersenyum.
Rani yang tanpa sengaja melihat Bude tersenyum merasa kebingungan dan merasa sangat aneh karena Bude tersenyum- senyum sendiri.
Rani segera menyiapkan sarapan pagi dan langsung mengajak Bude untuk makan bersama. Bude segara datang menghampiri Rani dan segera menyantap sarapan yang sudah tersedia di dalam meja makan.
Tidak menyangka, ternyata masakan Rani sangat sedap padahal hanya sekedar masakan sederhana. Rani sangat senang mendengarnya dan melanjutkan makannya dengan hati yang berseri.
Setelah Rani menyelesaikan sarapan paginya, Rani langsung membereskan dan membersihkan bekas sarapan dan memasak tadi.
Setelah semua pekerjaan rumah terselesaikan, Rani langsung pergi ke kamarnya untuk segera membersihkan diri, lalu menghampiri Bude.
Bude segera pamit terhadap Rani dan membawa makanan yang sudah dikemas untuk Rama. Rani tersenyum melihat Bude yang senang membawa sarapan buat Rama.
Rani segera mengantar Bude sampai ke halaman depan, ternyata Rama sudah datang menjemput Bude dengan motor vespa kesayangannya.
Rani yang melihat Rama sungguh sangat terpukau dengan penampilan Rama yang sangat kasual, dengan kaos hitam yang melekat di tubuhnya dan celana pendek serta rambut yang dibiarkan seadanya.
Rama terlihat sangat menawan dan membuat Rani merasa sangat terpesona. Begitupun dengan Rama yang melihat wajah polos Rani yang membuat hatinya berdebar.
Rani tidak menggunakan make up karena masih terlalu pagi dan Rani hari ini tidak berencana keluar rumah dan hanya menunggu si bibi yang suka bersih- bersih rumah datang.
Rama yang melihat Rani tersipu malu sangat senang, Rama segera pamit pada Rani untuk membawa Bude pulang. Rani mengangguk menyetujuinya.
Sesaat setelah Rama dan Bude pulang, Bibi langsung datang ke rumah dan segera masuk ke dalam rumah karena Bibi sudah tidak canggung lagi dengan Rani. Rani ikut masuk ke dalam rumah dan segera menanyakan Bibi yang sering disebut Mbok oleh Om dan Tante juga keluarga yang ada di sini, begitu pula Rani ikut memanggilnya.
Sesampainya di rumah, Rama langsung saja membuka bungkus nasi dan lauk pauk yang telah disiapkan Bude juga dimasak oleh Rani.
Sementara Bude langsung pergi ke kamarnya dan segera membersihkan diri, bersiap keluar bertemu teman lamanya yang kemarin telah mengundang ke acara reuni yang diadakan panitia angkatannya.
Rama yang sedang makan dengan lahap menghentikan sejenak aktivitas makannya dan menanyakan kepergian Bude.
“Bude mau pergi kemana? Rapi amat.”ucap Rama.
“Bude ada undangan dari teman lama untuk acara reuni seangkatan dan ingin menyumbang buat teman yang terkena musibah bencana.” ucap Bude.
Rama hanya mengangguk dan melanjutkan aktivitasnya dan segera mengakhiri makannya karena melihat teman Bude datang menjemput Bude.
Malam harinya Rani merasa kesepian karena Mbok yang menemaninya dari tadi siang kini sudah pulang, sementara Om dan Tante belum datang juga.
Rani menonton TV dengan perasaan yang tidak menentu. Rani rasa sudah saatnya ia pulang ke Bogor karena Rani merasa kangen terhadap keluarganya.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuat Rani kaget. Baru saja Rani mau membuka pintu tetapi Rama sudah bersuara dan memberitahu untuk segera membuka pintu.
Awalnya, Rani takut untuk membuka pintu namun karena Rani mendengar suara Rama jadi Rani lebih berani untuk membuka pintu.
Saat pintu terbuka Rani langsung bingung melihat Rama yang berpakaian rapi. Rama yang paham dengan rasa bingungnya Rani kemudian Rama langsung menjelaskan bahwa Rama akan mengajak Rani untuk pergi ke alun- alun Kidul.
Rama juga sudah meminta izin Bude, Tante dan Om untuk mengajak Rani keluar. Rani langsung terdiam dan hanya mengangguk saja.
Saat hendak pergi bersiap, Rama langsung menghentikan langkah Rani untuk tidak pergi karena Rama pikir pakaian rumahan yang Rani pakai sangat sopan dan terhitung masih bisa digunakan untuk pergi keluar.
Rani langsung membawa ponsel dan dompet yang dimasukkan ke dalam tas selempang kecil kesayangannya. Rani kemudian mengunci pintu dan masuk ke dalam mobil serta duduk di samping Rama.
Di perjalanan, Rani senyum-senyum sendiri melihat penampilan Rama yang memukau dan membuat Rani jadi tersipu malu.
Rama yang menyadari bahwa Rani sedang memperhatikannya langsung tersenyum dan pura- pura tidak melihatnya.
Sampailah di tempat tujuan mereka yaitu Alun-Alun Kidul, yang ternyata walaupun sudah malam tetapi masih banyak pengunjung yang notabene anak-anak muda yang sedang berkumpul bersama teman-temannya.
Alun- alun kidul Yogyakarta adalah tempat wisata hits warga lokal maupun wisatawan luar kota dan turis mancanegara. Ini adalah tempat wisata budaya sekaligus tempat hiburan kekinian.
Alun -alun kidul Yogyakarta merupakan tanah lapang yang luas dengan ciri khas dua beringin (kembar) di tengah alun-alun. Sekelilingnya digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai berdagang makanan, tempat nongkrong, hingga beraneka hiburan rakyat.
Rani dan Rama setelah kelelahan berkeliling mereka langsung memilih menu jajanan yang akan mereka beli. Menu jajanan yang menarik perhatian Rani adalah Bakso tusuk aneka rasa.
Sementara Rama memesan wedang ronde kesukaannya. Rani dan Rama duduk bersebelahan sambil menunggu hidangan tersaji, Rani dan Rama mengobrol santai.
Sekarang Rani sudah tidak canggung dan merasa sudah sedikit terbuka terhadap Rama. “Mas Rama kapan pulang ke Bandung?” Tanya Rani.
“Mungkin nanti setelah Mas puas jalan-jalan dan menikmati kota Yogyakarta, kalau bisa Mas ingin pulang bareng Rani.” Jawab Rama dengan serius.
Makanan yang mereka pesan sudah dihidangkan langsung di depan mereka. Rani langsung memakan makanan yang dipesannya tanpa malu-malu didepan Rama.
Mereka berdua sangat senang mengobrol sehingga mereka tidak menyadari bahwa hari sudah sangat larut. Rani langsung mengajak Rama pulang karena takut tante dan omnya sudah pulang.
Rama segera membayar dan mengajak Rani pulang. Dalam perjalanan pulang, Rama menyatakan keseriusan cintanya kepada Rani, namun Rama tidak memaksa Rani untuk menjawabnya malam ini. Rama memberikan kesempatan kepada Rani untuk memikirkan jawabannya nanti.
Rama hanya tidak ingin menutupi rasa Sukanya terhadap Rani dan takut kalau Rani keburu pulang ke Bogor atau Bandung tempatnya berkuliah.
Rani hanya diam tanpa menjawab apapun hanya tersenyum manis terhadap Rama, dan mengucapkan, ”Rani pikirkan dulu jawabannya ya, Mas.”
Mereka akhirnya sampai di rumah dan Rani segera turun dan melambaikan tangan terhadap Rama. Begitupun dengan Rama yang pamit pulang dan tersenyum kepada Rani.
Rani yang langsung masuk kedalam rumah setelah kepergian Rama, kaget saat masuk rumah ada orang didalam ternyata om dan tante sudah menunggunya di ruang TV.
Sementara Rama hatinya sudah tidak karuan. Baru saja sampai rumah tapi sudah ingin bertemu kembali dengan Rani.
Rama sedikit khawatir sepulangnya dari alun-alun kidul tadi perasaannya tidak menentu takut kalau rasa Sukanya terhadap Rani hanya bertepuk sebelah tangan. Seperti lagu yang didengarnya di musik ponselnya ciptaan Ahmad Dhani dengan judul lagu Pupus dengan penyanyinya Once.
”Amit- amit!” Gumam Rama dan langsung menutup matanya untuk beristirahat dan tertidur.
Kreator : Rani.Ramayanti
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part ⅩⅤI)
Sorry, comment are closed for this post.