Pada suatu pagi yang cerah di sebuah sekolah Katolik, seorang siswi bernama Saskia duduk termenung di taman sekolah. Berbagai pikiran memenuhi benaknya: tugas-tugas sekolah yang menumpuk, ujian yang semakin dekat, kegiatan ekstrakurikuler yang padat jadwalnya. Namun, di balik itu semua ada satu perasaan yang kerap mengganggu pikirannya—rasa monoton dalam kesehariannya yang tak kunjung berubah. Setiap hari terasa sama dan Saskia kesulitan menemukan arti dalam segala yang dilakukannya.
Saskia terhanyut dalam lamunannya ketika seorang guru, Ibu Monica menghampirinya dan duduk di sisinya. Ibu Monica tersenyum ramah dan bertanya, “Saskia, sepertinya ada yang mengganggu pikiranmu. Mau bercerita?” Saskia menghela napas panjang lalu berkata, “Ibu, rasanya segala yang kulakukan tak berarti apa-apa. Hari-hariku sama saja, tak pernah berubah.” Ibu Monica mendengarkan dengan seksama, kemudian berkata, “Saskia, kadang dalam hidup kita perlu berani berubah agar bisa menemukan makna lebih dalam dari segala yang kita lakukan.”
Ibu Monica kemudian menceritakan kisah Yesus dalam Injil Lukas 5:33-39. Di sana Yesus memberi perumpamaan tentang anggur baru yang tak cocok disimpan dalam kantong anggur lama, karena kantong lama akan robek dan anggur tumpah. Pesan Yesus adalah pentingnya keberanian untuk berubah agar bisa menerima dan menyimpan yang baru dalam hidup. Sama seperti anggur baru butuh kantong baru, kita pun perlu memperbarui diri agar hidup lebih bermakna.
Saskia merenungkan kisah itu. Ia sadar selama ini sering takut berubah dan mencoba hal baru, lebih suka berpegang pada kebiasaan lama meski tak puas. Kemudian ia teringat kata-kata Motivator terkenal Merry Riana yang pernah dibacanya: “Kita tak bisa mengubah arah angin, tapi bisa menyesuaikan layar untuk mencapai tujuan.” Kata-kata itu mendorong Saskia untuk tak hanya menerima perubahan, tetapi mempersiapkan diri menghadapinya dengan lebih baik.
Tergerak oleh inspirasi itu, Saskia memutuskan memulai perubahan cara berpikir dan bertindak. Ia mulai menerima tantangan dengan lebih antusias, mencoba hal baru, membuka diri pada kesempatan yang sebelumnya diabaikan. Lewat keberanian berubah, Saskia tak hanya menemukan arti hidupnya lebih dalam, tetapi semakin dekat pada Tuhan yang senantiasa memberi kesempatan memperbarui iman setiap hari.
Sebagai siswa-siswi yang beriman Kristiani, mari kita belajar dari kisah Saskia dan ajaran Yesus dalam Injil Lukas. Berani berubah bukanlah mudah, namun itu merupakan langkah penting menjadi diri yang lebih baik dan dekat dengan Tuhan. Ingatlah, Tuhan terus memberi anggur baru—berkah dan kesempatan baru—tapi kita harus siap dengan kantong baru dan hati terbuka untuk menerimanya dengan sebaik-baiknya.
“Kita mungkin tak bisa mengendalikan semua yang terjadi di sekitar kita, tapi kita bisa mengendalikan cara kita meresponsnya. Berani berubah adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih bermakna.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Keberanian untuk Berubah
Sorry, comment are closed for this post.