Di hari kerja dan akhir pekan, masyarakat Kota Kendari memadati Kolam Retensi Boulevard, baik untuk melakukan aktivitas olahraga jalan atau lari pagi bersama keluarga, senam ataupun sekedar menikmati suasana pemandangan di daerah tersebut.
Seperti pagi ini nampak di luar langit terlihat cerah semilir angin berhembus. Akhir pekan jadwal rutin berolahraga di Kolam Retensi Boulevard bersama Ayah. Jarak rumah dengan Kolam Retensi Boulevard 5 km, tidak terlalu jauh makanya pilihan kami sekeluarga untuk melakukan aktivitas olahraga jalan atau lari pagi bersama keluarga di sini.
Jajanan tak kalah jumlahnya dengan warung-warung makanan yang berada di pinggir jalan. Aneka makanan dan minuman tersedia di sini.
Putaran ketiga setelah mengelilingi kolam tersebut aku beristirahat di gazebo dekat penjual minuman dan makanan gorengan.
“Pagi, Bu.”
“Pagi,”
Segera aku menoleh ke sumber suara.
“ Hei, Andra ya?”
“ Iya, Bu.”
“ Lagi olahraga juga?”
“Tidak, saya lagi bantu Ibu saya jualan gorengan di sini.”
“Oh…,” sambil berpaling ke arah seorang Ibu yang sementara membelakangiku.
“Ibunya Andra,” panggilku.
Beliau menoleh kepadaku. “Iya, Bu. saya,”
“Saya gurunya Andra,”
“Oh iya, Bu,” Beliau buru-buru menyalamiku.
“Ibu guru dengan siapa?” tanya Ibu Andra.
“Dengan Bapak.”
“Silahkan Bu Guru, disambi gorengannya.”
“Terima kasih, Bu.”
Andra salah satu murid kelas enam yang cukup rajin membantuku membereskan buku paket Ketika selesai digunakan teman-temannya. Rupanya sudah terlatih membantu orang tuanya bekerja.
Suatu hari, Andra tak membantuku seperti yang biasa dilakukannya ketika selesai belajar. Aku bertanya kenapa tak membantu kali ini. Andra diam dan tertunduk. Sudah menjadi satu kebiasaan kami di sekolah untuk membuka sepatu saat masuk ke kelas. Kuikuti arah pandangannya ke bagian kakinya. Rupanya ada lubang sebesar jempol kaki di bagian kaos kaki.
“Apakah ini penyebab Andra tak membantuku?” tanyaku dalam hati.
Saat ku bertanya, jawabnya bukan itu. Dia merasa lelah sehingga pelajaran berikutnya yang ada tugas rumah tak dikerjakannya.
Begitu besar rasa tanggung jawabmu terhadap tugas yang sudah diberikan kepadamu. Yah, aku tidak marah ketika Andra tak mengerjakan tugasnya. Alasan yang disampaikannya masuk akal dan aku sudah menyaksikan sendiri betapa dengan tangan kecilnya Andra membantu ibunya berjualan minuman dan gorengan di Kolam Retensi, yang memang pada akhir pekan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Kendari.
Esok hari saat aku akan tiba di sekolah, aku mencari Andra yang ternyata sudah ada di kelas. Terlihat baru sekitar tiga temannya yang ada di kelas. Ku panggil Ia untuk datang mendekat.
“Andra, kesini sebentar. Ibu ada perlu.”
“Iya, Bu.”
“Jangan kamu tolak ini, Ibu ada sedikit rezeki, kamu bisa memakainya untuk ke sekolah.”
“Jangan, Bu.”
“Tidak apa. Ambil saja, Nak.”
Andra menangis menerima pemberianku dan mengulurkan tangan dan menarik tanganku ke dahinya.
Usai menyimpan barang yang kuberikan berupa Sepatu dan kaos kami, Andra datang lagi mendekat dan memberitahukan bahwa tugas rumah telah diselesaikannya. Lanjut pamit keluar kelas bersiap-siap melaksanakan apel pagi.
Andra yang baik, santun, senantiasa berbakti kepada orang tua, juga rajin kelak menjadi anak sukses, doaku.
“Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak. Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang sama.” – Nora Roberts
Kreator : Indarwati Suahriati Ningsi
Comment Closed: Lelah Jadi Berkah
Sorry, comment are closed for this post.