Chapter MEI
Part 3
Menjadi Ibu itu harus bisa apa saja alias multitalenta, memiliki banyak kemampuan, jabatan dan bisa menjadi banyak profesi, apalagi ibu tunggal sepertiku. Tentu tidak mudah melakukan itu semua pada awalnya. Terpikir menjadi janda di usia muda pun tidak. Kalau bisa menghabiskan uang dari suami tanpa harus capek-capek bekerja tentu aku akan memilih opsi itu.
Aku yang dulu selalu berpikir bahwa Ibu yang meninggalkan anak untuk bekerja hingga ke luar kota itu adalah Ibu yang tega sekali. Apalagi menitipkan pengasuhan pada orang lain, seperti “mbak” atau “baby sitter” itu “kok bisa yaa.” Ternyata, tahun 2019 pernyataan yang hanya ku simpan tanpa kuucapkan itu menjadi kenyataan. Terjadi begitu saja padaku. Bahkan aku lebih parah, karena aku menitipkan anakku kepada neneknya, yaitu Ibuku. Ibu yang harusnya menikmati hari-hari tuanya pasca purna jadi berperan ganda menjadi Ibu sekaligus nenek bagi anak semata wayangku. Maafkan putrimu ini ya, Bu.
Hari-hari menjadi pejuang PJKA atau pulang Jum’at kembali Ahad tak terasa sudah ku jalani selama lima tahun. Tentu ketika weekend tiba, adalah saat yang paling bahagia. Karena aku kembali pada fitrahku sebagai seorang Ibu untuk anakku. Menemani kemanapun dia pergi, mengajarkan banyak hal padanya, dan memberi apa yang dia minta sesuai kebutuhannya.
Kesendirian yang dulu kukira akan membunuhku karena tak ada lagi yang berbagi beban pekerjaan rumah tangga, ternyata malah menjadi sumber kekuatanku. Kini, aku bisa tersenyum bahagia, bahkan siap menyapa jika tak sengaja bertemu dengannya (meskipun, jujur saja, aku tak berharap untuk berjumpa, haha). “Hai, mantan! Setelah kau pergi, lihatlah, aku semakin menawan, kan?”
Jadi ingat lagu “Stronger” -nya Britney Spears…
You might think that I won’t make it on my own
But, now I’m
Stronger than yesterday
Now its nothin’ but my way
My loneliness ain’t killing me no more
I am stronger
Ya, seperti kata Mbak Britney, aku harus jadi Ibu yang kuat, Ibu yang sehat, Ibu yang semangat, dan tentu jika ingin melihat anakku bahagia, aku harus jadi Ibu yang bahagia juga, bukan?
Kreator : Jihan Maria Ulfa
Comment Closed: Me in My Forty Part 18
Sorry, comment are closed for this post.