Chapter JUNI
Part 1
Seperti yang kubilang di chapter sebelumnya, bahwa menjadi Ibu itu harus bisa apa saja alias multitalenta, memiliki banyak kemampuan, jabatan dan bisa menjadi banyak profesi. Namun, ibu juga seorang individu yang perlu sarana untuk mengembangkan diri. Dan, aku adalah seorang ibu pekerja, ibu rumah tangga, juga seorang ibu yang memiliki banyak hobi. Aku suka belajar hal-hal baru untuk meningkatkan kompetensi yang ku miliki. Pada bagian ini aku akan menceritakan tentang hobi menulis yang mulai ku seriusi.
Salah satu hobiku adalah membaca. Aku suka membaca novel yang terinspirasi dari kisah nyata penulis. Salah satu novel favoritku adalah trilogi Negeri 5 Menara karya Uda Ahmad Fuadi. Di situ beliau menceritakan kisah Alif, si tokoh utama, sebagai seorang santri dengan segala kegiatannya. Alif suka menulis buku harian sejak usia belia. Dan tulisan-tulisan Alif itulah yang kemudian dijadikan sumber membuat novel yang fenomenal. Perjalanan tokoh Alif dari mulai remaja di pondok Madani, masa-masa kuliah, bekerja hingga menemukan tambatan hati untuk berumah tangga.
Sekitar tiga minggu yang lalu, di bulan Juni 2024, aku mengikuti kelas menulis fiksi yang diadakan sebuah komunitas. Menulis fiksi dari kisah nyata. Aku tertarik karena aku sudah sering menulis di beberapa platform namun belum pede untuk melanjutkan menjadi karya novel. Masih jauh sekali sepertinya, karena aku sadar diri bahwa aku masih dalam tahap belajar. Dulu sekali (mungkin seusia SD) aku sudah sering menulis diary. Bercerita apa saja di buku itu. Tentang masalah pertemanan yang tiba-tiba aku dijauhi entah apa sebabnya, tentang pelajaran hari itu, bahkan tentang menyukai seseorang di masa remaja.
Ingin sekali merangkai lagi kisah-kisah itu, namun kadang mood yang tidak bisa dikendalikan ini membuatku malas memulainya. Hingga hari ini ketika aku membaca kembali halaman ke 30 novel Rantau 1 Muara, buku ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara, memaksaku untuk mengawalinya kembali, setidaknya di sini, bercerita di antara kesibukan sebagai ibu pekerja yang tiap weekend juga harus quality time bersama keluarga.
Semoga ungkapan hati ini tidak mengendap lagi. Seperti yang uda Fuadi katakan di kelas menulis tempo lalu, menulislah dari hati, (semua) akan sampai ke hati (pembaca). Bismillah,,, semangat menulis lagi,,, ^_^
Kreator : Jihan Maria Ulfa
Comment Closed: Me in My Forty Part 19
Sorry, comment are closed for this post.