KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Sajak Berkisah (Bagian 2)

    Sajak Berkisah (Bagian 2)

    BY 30 Nov 2024 Dilihat: 28 kali
    Sajak Berkisah_alineaku

    Kakek Tua

    Senja merangkak gelap

    Kawanan burung berarak menuju sarang

    Kakek tua termenung membisu

    Menatap deru mesin memburu waktu

     

    Bukan tiada rindu kembali pulang

    Menepis lapar dan dahaga

    Demi buah tangan kebahagiaan

    Sebungkus nasi dan rupiah halal

     

    Hari ini, seperti kemarin

    Tidak satu pun mata tertarik membeli

    Jikalau tangan dermawan datang menyapa

    Gembira hatinya, penuh syukur, ia ucapkan

     

    Langit semakin menghitam

    Kakek tua hanya bergumam

    Mimpi terindah, ditelan bagaskara kehidupan

    Hatinya hampa, sadrah pada Yang Maha Kuasa.

     

     

    Catatan Pelepas Rindu

    Senja merenung dirundung duka mendalam

    Berselimut perlahan dalam kegelapan

    Berharap layar kelambu menjadi peneduh

    Hiasan kerlip mata sang bintang kejora

     

    Angin datang membawa kesejukan

    Berbisik lembut penuh kedamaian

    Berhias sabita malam

    Rembulan tersipu malu di balik awan

     

    Desah dara penuh kerisauan

    Berharap sampai di ujung penantian

    Lirih memanggil sang kekasih

    Nada sumbang ditelan malam sunyi

     

    Pujaan hati pergi meninggalkan luka

    Kemana sang gadis membawa lara?

    Senandung malam tiada membawa senyuman

    Selimut kegelapan tak dapat menenangkan jiwa.

     

     

    Ceria Bocah Cilik

    Ketika ceria tak lagi milik kami

    Hanya tatapan kosong memandang 

    Lapangan hijau tanpa sorak-sorai kegembiraan

     

    Ketika ceria tak lagi milik kami

    Sekolah, tempat kami bersuka ria, belajar, dan bermain

    Bersama kawan-kawan

    Tertutup rapat, berhiaskan gambar mengerikan!

     

    Ketika ceria tak lagi milik kami

    Orang dewasa selalu marah

    Virus kecil itu menempel di tubuh kami

    Penutup mulut ini membuat kami sesak!

    Kami hanya kumpulan bocah

    Senang melompat, meloncat, berkejaran hingga menjelang senja

    Kami hanya kumpulan bocah

    Yang merindukan dunia bersama kawan tanpa saling berjauhan.

     

     

    Ocehan Sana dan Sini

    Di mana letak kesalahan?

    Terasing di dunia tanpa nama

    Mengapa bermanis mulut di depan wajah?

    Sedangkan punggung menyimpan kebencian

     

    Siapa dalang yang menggoncangkan pulau dan lautan?

    Menciptakan gemuruh ombak tiada berkesudahan

    Mengikis karang-karang kepercayaan

    Menggoyahkan keyakinan akan persahabatan

     

    Masihkah ada harapan tanpa kepalsuan?

    Tak bisakah kejujuran menjadi kekuatan?

    Bukan berdebat dengan sang penguasa

    Tentulah diam tiada berkuasa

     

    Berhentilah bersembunyi dalam kekuasaan

    Mengaumlah seperti singa!

    Jangan mengeong di belakang beringin

    Hadapi dengan keberanian seorang diri.

     

     

    Romansa Kekasih 

    Izinkan ku nikmati indahnya matamu

    Merasakan manisnya senyumanmu

    Kau yang membuat degup jantungku

    Berirama tak menentu

     

    Tuhan, bagaimana bisa?

    Engkau ciptakan insan begitu rupawan

    Terpanah hati terkurung kerinduan

    Merajut kasih berdansa di negeri awan

     

    Masihkah kau tanyakan kesetiaan?

    Hangatnya dunia saat bersamamu 

    Damai rinai bernyanyi syahdu

    Melangkah bersama hingga usia senja

     

    Bukan sekedar romansa biasa

    Ini adalah kisah kau dan aku

    Sepasang kekasih dimabuk asmara

    Tebarkan warna cinta kasih sepanjang waktu

     

     

    SEPEDA TUA PENJUAL TAHU GEJROT

    Sepenggal kisah kehidupan

    Di antara deru mesin bersahutan

    Melewati ribuan mata memandang

    Langkah hening memecah kebisingan

     

    Sepeda tua membisu

    Tuan tiada sanggup mengayuh

    Lelah menempuh tujuan tak menentu

    Dalam nafas memburu

     

    Pria berbadan tegap mencerca

    Pensiunkan saja sepedamu, Pak Tua!

    Lelaki berbaju lusuh melebarkan senyumannya

    Tubuhku memang renta

    Tapi aku tidak sepertimu, Anak Muda!

    Bersembunyi di balik ketiak orang tua

    Memeras keringat jerih payah mereka

     

    Sedari kecil raga pak tua ditempa

    Melawan kerasnya kehidupan

    Menghidupi keluarga yang kelaparan

    melepaskan belenggu kemiskinan

     

    Sepeda tua tiada lagi terdengar

    Tidak ada yang tahu, dimana tuan berada?

    Hanyalah jejak rasa

    Tertinggal dalam kerinduan

     

     

     

    Kreator : Diah Anggraeni

    Bagikan ke

    Comment Closed: Sajak Berkisah (Bagian 2)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021